Kamis, 2 Oktober 2025

Diplomat Muda Tewas di Menteng

Bambang Widjojanto Curiga Kematian Arya Daru karena Pembunuhan, Ponsel Hilang Jadi Bukti

Bambang Widjojanto curiga kematian Arya Daru karena pembunuhan, ponsel korban hilang jadi bukti kunci kasus misterius ini.

Editor: Glery Lazuardi
IST
TELEPON GENGGAM - Wakil Ketua KPK 2011-2015 Bambang Widjojanto curiga kematian diplomat Arya Daru bukan bunuh diri, melainkan pembunuhan, karena ponsel korban hingga kini belum ditemukan. 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua KPK 2011-2015 Bambang Widjojanto curiga kematian diplomat Arya Daru bukan bunuh diri, melainkan pembunuhan, karena ponsel korban hingga kini belum ditemukan.

Keluarga diplomat Arya Daru dikabarkan menerima surat misterius setelah kematian Arya. 

Surat tersebut berisi simbol-simbol aneh seperti bintang, love, dan bunga yang menimbulkan berbagai tafsir.

Surat misterius atau surat kaleng adalah jenis surat yang tidak mencantumkan identitas pengirim, baik nama maupun alamat.

Surat ini biasanya dikirim secara anonim dan sering kali menimbulkan rasa penasaran, curiga, atau bahkan ketakutan bagi penerimanya.

Pengertian Surat Kaleng

Menurut KBBI:

Surat kaleng = surat buta / surat gelap

Tidak mencantumkan nama dan alamat pengirim

Umumnya berisi kritik, celaan, atau tuduhan

Dalam praktiknya:

Sering digunakan untuk menyampaikan keluhan atau tuduhan terhadap pejabat, instansi, atau individu

Bisa juga berisi ancaman, gosip, atau informasi rahasia

Atas munculnya surat itu, Bambang Widjojanto, seorang tokoh hukum dan aktivis hak asasi manusia yang dikenal luas di Indonesia karena kiprahnya dalam pemberantasan korupsi dan advokasi keadilan sosial, memberikan analisa.

Sebelum di KPK, dia berpengalaman di sejumlah lembaga seperti Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Indonesian Corruption Watch (ICW), dan Konsorsium Reformasi Hukum Nasional (KRHN). Bahkan, dia pernah menjadi  Ketua YLBHI (1995–2000), menggantikan Adnan Buyung Nasution

Dia mengungkapkan dalam vlognya bahwa kematian Arya Daru patut diduga pembunuhan karena beberapa alasan. 

“Kalau orang bunuh diri biasanya membuat wasiat atau memberi alasan. Namun sampai hari ini, handphone Arya belum ditemukan,” ujar Bambang, dikutip dari TribunnewsBogor.com, Selasa (12/8/2025).

Bambang mencurigai isi ponsel Arya yang hilang itu bisa menjadi alat bukti kunci. 

“Pertama, Arya pergi bersama temannya. Kedua, dia berkomunikasi dengan keluarga. Ponsel itu sangat penting,” lanjutnya.

Kecurigaan lain muncul dari surat misterius yang diterima keluarga Arya Daru. Surat itu diduga berasal dari Komnas HAM namun isinya kosong. “Di surat tersebut terdapat simbol bintang, love, dan bunga yang tak biasa. Ini menarik jika dikaitkan dengan dugaan pembunuhan profesional,” jelas Bambang.

Sampai saat ini keluarga Arya belum memberikan klarifikasi soal surat misterius ini. Sementara itu, kepolisian telah menyimpulkan tidak ada keterlibatan pihak lain dalam kematian Arya, yang menurut polisi adalah bunuh diri.

Namun, publik masih meragukan kesimpulan ini karena sejumlah kejanggalan, seperti aktivitas terakhir Arya di rooftop gedung Kemenlu dan hilangnya ponsel korban.

Berikut rangkaian aktivitas Arya Daru sehari sebelum kematiannya:

07.03 WIB: Berangkat kerja

07.20 WIB: Sampai Gedung Kemenlu

07.30 WIB: Duduk di meja kantor

17.52-18.07 WIB: Bersama Vara dan Dion di mal Grand Indonesia

21.30 WIB: Sampai Gedung Kemenlu

21.43 WIB: Naik ke rooftop lantai 12 gedung Kemenlu

23.09 WIB: Turun dari rooftop

23.23 WIB: Pulang ke kosan terekam CCTV

23.26 WIB: Buang sampah terekam CCTV

07.39 WIB (8 Juli 2025): Ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban kuning di kamar kosan.

Kematian Arya juga memunculkan spekulasi soal hubungannya dengan Vara, pegawai Kemenlu yang terekam bersama Arya di mal. Polisi masih merahasiakan hubungan mereka dan belum menyimpulkan apakah kematian Arya akibat bunuh diri atau dibunuh.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menegaskan bahwa privasi hubungan Arya dan Vara dijaga ketat.

Namun ponsel Arya diketahui terakhir aktif di Grand Indonesia dan kemudian hilang.

Penasihat Ahli Kapolri Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi menilai wajar masyarakat berspekulasi liar karena ada bukti penting yang belum ditemukan. Ia menekankan penyidik harus menjawab secara ilmiah dan transparan sebab akibat kematian Arya, termasuk peran hubungan pribadi yang mungkin ada.

“Kalau hubungan itu tidak ada kaitannya dengan kematian, maka percuma,” tambah Aryanto.

Untuk diketahui, ponsel milik Arya Daru Pangayunan, diplomat muda Kementerian Luar Negeri yang ditemukan tewas di kamar kosnya di Menteng, hilang dan belum ditemukan hingga kini, meski sudah lebih dari tiga minggu sejak kematiannya.

Fakta-Fakta Hilangnya Ponsel Arya Daru

Terakhir Aktif di Mal Grand Indonesia

Ponsel Arya terakhir aktif sekitar pukul 21.00 WIB pada malam kejadian (7 Juli 2025) saat ia berada di Mal Grand Indonesia.

Sekitar 21.43 WIB, ia terpantau naik ke rooftop Gedung Kemlu di Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, membawa tas gendong dan tas belanja.

Ponsel Mati Mendadak

Setelah pukul 21.00, ponsel mati mendadak dan tidak terlacak lagi.

Saat polisi mendatangi TKP di kamar kos, ponsel tidak ditemukan.

Menurut Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ponsel Arya sangat penting untuk mengungkap jejak digital sebelum kematiannya.

Namun, mereka menegaskan bahwa penyebab kematian tidak terletak pada ponsel, melainkan menunggu hasil autopsi.  Barang elektronik lain seperti laptop sudah diperiksa secara digital forensik dan hasilnya “cukup terang” menurut Kompolnas.

Hingga kini kasus tewasnya Arya Daru yang jasadnya ditemukan di Kamar kos di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada 8 Juli 2025 masih menjadi misteri.

Apalagi hasad korban ditemukan dalam kondisi:

Terlilit lakban kuning di kepala

Wajah tertutup plastik

Tubuh tergeletak di atas kasur, berselimut

Kamar terkunci dari dalam, tanpa tanda pembobolan

Meskipun berdasarkan hasil penyelidikan polisi tidak ditemukan unsur pidana. Polisi menyatakan Arya meninggal tanpa keterlibatan orang lain, berdasarkan hasil otopsi dan forensik.

Serta penyebab kematian berdasarkan hasil visum karena kekurangan oksigen (mati lemas), Paru-paru membengkak, pembuluh darah melebar, luka memar di wajah dan lengan disebabkan oleh insiden di rooftop Kemenlu, dan tidak ditemukan DNA orang lain di kamar maupun pada lakban.

Namun, misteri yang belum terjawab terkait ponsel Arya hilang dan belum ditemukan hingga kini, padahal bisa menyimpan jejak digital penting.

Selain itu, sosok Farah, teman perempuan Arya yang sempat berbelanja bersamanya di Grand Indonesia, disebut dalam penyelidikan namun polisi enggan mengungkap hubungan mereka lebih jauh. Ada dugaan cinta segitiga dan tekanan psikologis, namun belum ada bukti kuat

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Keluarga Arya Daru Dikirimi Surat Misterius, Isinya 3 Simbol Mengejutkan: Bintang, Love, dan Bunga, 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved