40 Tahun Jualan Soto di Pasar Barito, Iwan Masih Bertahan Meski Pasar akan Direlokasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di tengah deretan kios Pasar Barito yang teduh di kawasan Jakarta Selatan, aroma kuah soto dari gerobak Iwan masih menguar seperti biasa.

Padahal, derap langkah relokasi yang direncanakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta semakin dekat.

Namun Iwan memilih bertahan, setidaknya sampai lebaran tahun depan.

"Ya, itulah. Pengosongan ini kan tiba-tiba aja, seharusnya tidak mendadak," ujar Iwan saat ditemui Tribunnews, Senin (4/8/2025).

Sejak 1985 Iwan sudah menjajakan soto khas Jakarta di Barito.

Ia melanjutkan usaha sang ayah, yang dulu membuka lapak secara ngemper di tepi jalan.

Empat dekade pun telah dilewati, kudapan dengan nama 'Soto Bang Madun' itu memiliki pelanggan dari berbagai kalangan, bahkan artis papan atas.

"Artis-artis juga banyak makan di sini, Bang. Kayak almarhum Olga, Julia Perez, pemain band, banyak lah," ungkapnya.

Tak heran, pelanggan sotonya disebut sudah mencapai ratusan orang.

Baca juga: Pasar Barito di Jaksel Tinggal Kenangan, Para Pedagang Diliputi Kecemasan

Keakraban itu yang membuatnya enggan buru-buru pindah, apalagi ke tempat relokasi yang belum jelas bentuknya.

Para pedagang di Pasar Barito diberitahu jika mereka akan dipindahkan ke kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Kendati begitu, para pedagang masih bertahan karena lokasi baru tersebut belum jelas rimbanya.

Selain itu, Iwan dan pedagang lain juga menolak bila dipindahkan ke lokasi seperti Pasar Jaya, yang menurutnya justru sepi dan bisa mematikan usaha kecil seperti miliknya.

"Jangan ditempatkan di Pasar Jaya, ya enggak masuk. Lapak di sana aja pada kosong. Apa bukan bunuh diri itu?" katanya.

Relokasi Pasar Barito merupakan bagian dari rencana penggabungan tiga taman di kawasan itu.