Selasa, 30 September 2025

Pasar Taman Puring Kebakaran

Cerita Saksi Mata Kebakaran Pasar Taman Puring Jaksel, Api Merambat Cepat dari Setiap Sisi

Maman mengatakan, kejadian mulai berlangsung sekira pukul 18.00 WIB. Ia sedang beres-beres menutup kios tiba-tiba menyadari lampu penerangan padam.

Editor: Erik S
Ibriza/Tribunnews
KEBAKARAN PASAR TAMAN PURING - Maman (53), seorang pedagang barang bekas di Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (29/7/2025). Maman menyebut, dia berada di Pasar Taman Puring saat kebakaran berlangsung. Menurutnya, api merambat begitu cepat 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maman (53), seorang pedagang barang bekas, di Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menceritakan pengalamannya saat menyaksikan api merambat dengan cepat.

Kebakaran di Pasar Taman Puring terjadi pada Senin (28/7/2025).

Pantauan Tribunnews.com, Maman sedang duduk di depan kiosnya yang hangus tak bersisa.

Baca juga: IKAPPI Perkirakan 551 Kios Hangus Pasca Terbakarnya Pasar Taman Puring Jakarta Selatan

Tak ada lagi barang dagangannya, seperti tas, sepatu, maupun jam yang tampak utuh. Hanya puing-puing hangus yang terlihat.

Maman mengatakan, kejadian mulai berlangsung sekira pukul 18.00 WIB, Senin. Ia yang sedang beres-beres untuk menutup kios tiba-tiba menyadari lampu penerangan di pasar padam.

Padahal biasanya, kata Maman, lampu-lampu baru dimatikan pukul 18.30.

Maman menyebut, saat itu, api pertama kali muncul di kios yang berlokasi di bagian tengah pasar.

"Kalau saya kemarin posisi masih di pasar. Jadi ada api di tengah, saya masih buka," ucap Maman, saat ditemui, Selasa (29/7/2025).

Meski mengetahui ada api, Maman masih bersikap tenang karena menurutnya masih banyak pedagang lain yang berada di pasar, saat itu.

Tak disangka, kata Maman, api semakin lama semakin membesar dan sulit dipadamkan.

Bahkan, menurutnya, si jago merah merambat dengan cepat ke seluruh bagian pasar.

Baca juga: Tak Ada Korban Jiwa dalam Kebakaran Taman Puring, Damkar Siaga hingga Esok

"Akhirnya panik. Sebagian barang diangkutin tapi enggak keburu. Api kayaknya cepat banget (merambat), kayaknya langsung dari setiap sisi keluar api," ungkapnya.

Cepatnya rambatan api, menurutnya, lantaran banyak barang dagang berupa tas, sepatu, dan warung makan di lantai 2 Pasar Taman Puring.

Ia mengaku sempat mendengar beberapa kali ledakan. Maman menduga ledakan tersebut berasal dari tabung gas milik kios penjual makanan, dan korsleting listrik sebagaimana penyebab kebakaran yang disimpulkan sejumlah pihak.

Kata Maman, sekitar lebih dari 50 tas yang digantungnya di dinding kios dan lebih dari 50 pasang sepatu yang diletakkannya di dalam etalase tak berhasil diselamatkan.

Beruntungnya, Maman menuturkan, masih ada beberapa barang dagangan miliknya yang bisa diselamatkan.

"Pas ada teman lagi pilih tas untuk dagang online. Kita kan dagang sekarang online juga. Jadi kemarin posisi barang selamat juga karena pas mau dibawa pulang. Ada sekitar 25 tas dan jam mungkin lebih dari 100 unit," jelasnya.

Baca juga: Tak Ada Korban Jiwa dalam Kebakaran Taman Puring, Damkar Siaga hingga Esok

Lebih lanjut, pedagang yang sudah berdagang di Pasar Taman Puring sejak 20 tahun lalu itu menyadari insiden kebakaran ini merupakan suatu musibah.

Ia memperkirakan, kerugian yang dialaminya berkisar antara Rp50 hingga Rp100 juta.

Untuk diketahui, kebakaran di Taman Puring terjadi pada Senin, 28 Juli 2025 sekitar pukul 18.02 WIB, sesaat setelah azan maghrib.

Api pertama kali terlihat dari Blok D dan E, diduga berasal dari korsleting listrik di kios yang sudah tutup.

Petugas keamanan sempat mencoba memadamkan api dengan APAR, namun gagal karena api cepat membesar.

Berdasarkan data sekitar 500 kios hangus terbakar, termasuk kios yang menjual sepatu, kacamata, jam tangan, dan barang-barang mudah terbakar.

Pemadaman dilakukan oleh lebih dari 115 personel dan 34 unit mobil damkar, berlangsung hingga dini hari.

Tidak ada laporan korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

TransJakarta sempat lumpuh, dan empat tahanan Polsek Kebayoran Baru dievakuasi karena api merambat ke area sekitar.

Pemerintah dan kepolisian masih melakukan penyelidikan penyebab pasti kebakaran.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved