Kamis, 2 Oktober 2025

Diplomat Muda Tewas di Menteng

Keberadaan Ponsel Milik Arya Daru Pangayunan Masih Misteri, Asal Muasal Lakban Kuning Terungkap

AKBP Reonald Simanjuntak menuturkan ponsel Arya hingga kini belum diketahui keberadaannya.

(Dok. Pribadi Arya Daru/Tribunnews.com Rizki Sandi Saputra)
DIPLOMAT KEMENLU TEWAS - Foto Arya Daru Pangayunan semasa hidup (kiri). Polisi melakukan oleh TKP di kos Daru di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025). Polisi belum juga mengumumkan motif kematian Arya Daru Pangayunan yang ditemukan tewas di kamar indekosnya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peristiwa kematian Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan masih menjadi misteri. 

Polisi belum juga mengumumkan motif kematian Arya Daru Pangayunan yang ditemukan tewas di kamar indekosnya, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) pagi.

Baca juga: Kriminolog UI: Kasus Tewasnya Diplomat Arya Daru Segera Selesai, Sudah Mulai Dikondisikan Polisi

Selain itu, masih menjadi misteri terkait keberadaan ponsel milik Arya. 

Ponsel (atau telepon genggam) adalah perangkat elektronik portabel yang digunakan untuk berkomunikasi jarak jauh tanpa kabel.

Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak menuturkan ponsel Arya hingga kini belum diketahui keberadaannya.

Namun, Ditsiber Polda Metro Jaya menemukan nomor WhatsApp Arya terkoneksi dengan laptop miliknya.

Sehingga, kata Reonald penyidik lebih mudah untuk mengecek riwayat panggilan atau pesan dari Arya.

"Bahwa WA yang ada di handphone korban dan yang ada di laptop itu konek. Dan itu agak sedikit membuka dan mempermudah penyelidik untuk melakukan penyelidikan. HP ini kerap digunakan korban untuk komunikasi kepada keluarga, teman, dan handai taulan," jelasnya.

Baca juga: Ada Rekam Medis di Tas Ransel yang Arya Daru Tinggalkan di Rooftop Kemenlu, Isinya soal Rawat Jalan

Asal Muasal Lakban

Polisi mengungkapkan asal lakban berwarna kuning yang terlilit di kepala Arya Daru Pangayunan.

Lakban adalah pita perekat yang digunakan untuk merekatkan, mengemas, melindungi, atau menandai berbagai benda. 

Reonald menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi yang sudah diperiksa oleh tim penyelidik, lakban tersebut dibeli bersama-sama oleh korban dan istrinya pada bulan Juni di salah satu toko di Yogyakarta.

Lakban yang serupa, sambungnya, juga ditinggalkan di Yogyakarta yang nantinya akan diserahkan oleh istri korban untuk ditunjukkan kepada penyidik.

"Dan lakban tersebut ada juga yang ditinggalkan oleh korban di rumah di Yogyakarta yang mana nanti akan diserahkan oleh istri korban untuk ditunjukkan kepada penyidik bahwa ini identik dengan apa yang ditemukan di TKP," ucapnya dalam acara Kompas Petang di Kompas TV, Sabtu (26/7/2025).

Kemudian, keterangan yang didapatkan pihak penyelidik dari rekan kerja dan atasan korban bahwa lakban kuning itu biasa dipakai oleh para pegawai Kemlu jika mendapatkan tugas ke luar negeri.

"Jadi itu lakban kuning sebagai penanda di mana packing-packing atau barang-barang mereka itu terlihat jelas. Dan karena warnanya mencolok, jadi gampang untuk menemukan barang-barang pada saat tiba di bandara suatu negara," jelas Reonald.

Baca juga: 4 Fakta Baru Kasus Tewasnya Arya Daru Pangayunan, Termasuk Isi Tas yang Dibawa ke Kemenlu

Jenazah Terlilit Lakban

Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas di kamar kosnya di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, pada 8 Juli 2025, 

Saat ditemukan, kepala Arya dililit lakban dan tubuhnya tertutup selimut. Pintu kamar terkunci dari dalam, tanpa tanda kerusakan atau kehilangan barang.

Polisi belum menyimpulkan penyebab kematian dan masih menunggu hasil otopsi dari RSCM.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto memastikan penyelidikan dilakukan secara komprehensif. 

“Bukti-bukti seperti CCTV, hasil otopsi, dan jejak digital sedang dipelajari. Tidak ada kesimpulan dini,” ujarnya.

Kompolnas juga melakukan pengecekan fisik terhadap kamar, termasuk posisi kunci, plafon, dan saluran air.

“Ada dua kunci: satu bisa dibuka dari luar, satu slot manual dari dalam. Saat dibuka, slot dalam dalam keadaan terkunci,” kata Komisioner Kompolnas Mohammad Choirul Anam.

Kasus kematian Arya Daru Pangayunan masih dalam tahap penyelidikan.

Profil singkat korban:

  • Lahir di Sleman, Yogyakarta pada 15 Juli 1986.
  • Pendidikan: Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM). 
  • Staf di Kedutaan Besar RI di Yangon, Myanmar (2011-2013). 
  • Third Secretary (Bidang Politik) di KBRI Dili, Timor Leste (2018-2020).  
  • Second Secretary (Bidang Ekonomi, Sosial & Budaya) di KBRI Buenos Aires, Argentina (2020-2022).  
  • Diplomat Ahli Muda di Direktorat Perlindungan WNI, Kemenlu RI (2025).  
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved