Harapan Kakorlantas Polri Irjen Agus: Turunkan Angka Kecelakaan dan Wujudkan Zero Accident

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho, mematok target ambisius ke depan: menurunkan angka kecelakaan lalu lintas hingga 50 persen dan mewujudkan zero accident.

Target itu disampaikan saat Irjen Agus menerima penghargaan sebagai Pembaharu Tata Kelola Keselamatan Lalu Lintas, sebuah apresiasi atas kebijakan strategis yang dijalankan Korlantas Polri dalam enam bulan terakhir.

“Tugas kita belum selesai. Target ke depan adalah menurunkan angka kecelakaan hingga 50 persen, dan mewujudkan zero accident melalui kerja keras, inovasi, serta keterlibatan semua pihak,” ujar Agus dalam keterangannya.

Ia berharap penghargaan ini menjadi pemantik semangat, bukan akhir dari perjuangan.

Menurutnya, pencapaian tersebut lahir dari pendekatan sistematis dan data-driven, termasuk penguatan basis data kecelakaan lalu lintas secara nasional. Dengan data itu, pemetaan titik rawan dan analisa penyebab kecelakaan bisa lebih akurat dan menjadi dasar intervensi yang efektif.

Irjen Agus menegaskan, keselamatan harus menjadi inti dari setiap kebijakan lalu lintas.

“Ini bukan semata soal angka statistik, tapi tentang menyelamatkan nyawa manusia di jalan raya,” katanya tegas.

Dalam enam bulan terakhir, angka kecelakaan memang menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan itu ditopang berbagai langkah strategis, mulai dari perluasan sistem tilang elektronik (ETLE), revitalisasi edukasi, hingga pendekatan kolaboratif lintas sektor.

Kampanye seperti Polantas Menyapa, pelibatan komunitas otomotif, sinergi dengan sekolah, serta dukungan dari akademisi, media, dan masyarakat menjadi bagian dari strategi keselamatan jangka panjang.

Irjen Agus juga menyoroti pentingnya perubahan budaya berkendara.

“Keselamatan bukan tanggung jawab aparat semata, tapi komitmen bersama seluruh elemen bangsa,” ungkapnya.

Ke depan, Korlantas Polri berkomitmen membangun sistem lalu lintas yang tidak hanya tertib, tetapi juga berkeadaban.

Pendekatannya: humanis, profesional, dan bermitra dengan masyarakat demi menciptakan jalan raya yang aman, nyaman, dan menyelamatkan nyawa.