Diplomat Muda Tewas di Menteng
7 Teka-Teki Kematian Diplomat Arya Daru: Kantong Hitam Misterius
Kematian diplomat muda Arya Daru menyisakan 7 teka-teki. Dari lakban di kepala hingga kantong hitam misterius
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kematian diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (39), di indekos eksklusif kawasan Menteng, Jakarta Pusat, menyisakan tujuh teka-teki yang belum terjawab. Arya ditemukan tewas pada Selasa (22/7/2025) dengan kepala terlilit lakban dan tubuh diselimuti selimut.
Polisi menyebut tidak ada tanda kekerasan, namun publik dan pengamat forensik menilai kematian ini jauh dari wajar.
Ditreskrimum Polda Metro Jaya berjanji akan menuntaskan penyelidikan dalam waktu seminggu, namun misteri di balik kematian Arya justru semakin dalam.
Berikut rangkuman 7 teka-teki kematian Arya Daru Pangayunan yang dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Kamar Terkunci dari Dalam, Tanpa Tanda Perlawanan
Pintu kamar tempat Arya ditemukan hanya bisa dikunci dari dalam menggunakan slot manual. Tidak ada kerusakan atau bekas paksa masuk.
Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, menyatakan, “Kami ingin memperjelas urutan waktunya, apa saja yang terjadi dalam rentang waktu tersebut, serta aktivitas dan interaksi yang berlangsung,” saat menyambangi rumah keluarga Arya di Yogyakarta, Minggu (20/7/2025).
Baca juga: Kompolnas Dapat Informasi Detail soal Komunikasi Penjaga Kos dengan Istri Diplomat Arya Daru
2. Penjaga Kos Mondar-Mandir, Kini Menghilang
Penjaga kos terlihat mondar-mandir di lorong depan kamar Arya, berbicara melalui ponsel, dan berdiri lama di depan kamar. Ia kemudian membuka paksa jendela bersama seorang pria lain atas permintaan istri korban. Namun, ia sempat tidak terlihat selama beberapa jam sebelum akhirnya kembali.
“Saya mencurigai Siswanto, penjaga kos yang pertama kali menemukan jasad Arya,” tegas Komjen (Purn) Ito Sumardi dalam wawancara YouTube, Jumat (18/7/2025).
3. Kepala Dililit Lakban, Tubuh Diselimuti Selimut

Kondisi jasad Arya ditemukan dengan kepala dilakban rapat dan tubuh diselimuti kain.
Kriminolog UI, Adrianus Meliala, menyebut metode ini tidak lazim untuk bunuh diri.
“Ada kemungkinan lakban itu untuk menutupi jalan napas, sekaligus juga menutupi teriakan dari yang bersangkutan,” ujarnya, Sabtu (12/7/2025).
4. CCTV Bergeser Posisi, Tidak Merekam Pintu dan Jendela
Posisi kamera CCTV berubah antara malam dan pagi hari, sehingga tidak merekam jelas pintu dan jendela saat Arya terakhir terlihat. Polisi telah mengamankan satu CCTV dari lokasi kejadian.
“Satu CCTV sudah diambil polisi,” kata Dani, penjaga toko vape di lokasi, Kamis (10/7/2025).
Baca juga: Sosok Agus Harianto, Terima Paket COD Misterius Puluhan Juta, Sering Bikin Konten Sentil Pemerintah
5. Sidik Jari di Lakban Masih Dianalisis, Barang Korban Utuh
Barang-barang korban dinyatakan utuh, tidak ada yang hilang. Wakil Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat,
Kompol Sigit Karyono, menyatakan, “Sementara masih diproses,” saat ditanya soal sidik jari dilakban di lokasi kejadian, Rabu (9/7/2025).
6. Kunci Kamar Kos yang Tidak Ditemukan di Lokasi
Kunci kamar indekos Arya Daru menjadi teka-teki baru dalam penyelidikan.
Komisioner Kompolnas Choirul Anam menyebut, “Kunci kamar kos Arya Daru jadi teka-teki baru tewasnya diplomat Kemlu,” saat melakukan pengecekan langsung di lokasi kejadian, Selasa (22/7/2025).
Jika kamar terkunci dari dalam, kunci seharusnya berada di dalam kamar atau di dekat jenazah. Ketiadaan kunci ini membuka kemungkinan baru soal bagaimana pelaku (jika ada) bisa keluar tanpa jejak.
7. Kantong Kresek Hitam Hilang Setelah Dibawa Korban
Rekaman CCTV memperlihatkan Arya membawa kantong plastik kresek berukuran besar ke luar kamar pada Senin malam (7/7/2025) pukul 23.24 WIB, lalu kembali tanpa kantong tersebut satu menit kemudian. Kantong itu tidak ditemukan di lokasi kejadian.
Menurut Helmi, tetangga indekos, perilaku membuang sampah ke luar seperti itu tidak lazim dilakukan penghuni.
“Jarang, jarang (buang sampah keluar), kecuali barang-barang besar atau apa gitu,” ujarnya di lokasi, Selasa (22/7/2025).
Komisioner Kompolnas Choirul Anam mengonfirmasi bahwa pihaknya telah diperlihatkan isi kantong kresek tersebut oleh penyidik Polda Metro Jaya.
“Tadi kami ditunjukkan isinya apa saja, bagaimana mereka proses membukanya, bagaimana prosedur memperlakukan, karena itu bagian dari barang bukti,” kata Anam.
Namun, ia menegaskan bahwa isi kantong tidak bisa diungkap ke publik karena merupakan kewenangan penyidik.
Rekaman CCTV dan kantong kresek kini menjadi bagian dari barang bukti yang dianalisis dalam penyelidikan. Polisi masih mendalami seluruh jejak digital, hasil autopsi, dan rekaman CCTV untuk mengungkap penyebab pasti kematian Arya Daru.
“Bagaimana orang mau mengakhiri hidup tapi membuang sampah dulu, kenapa tidak dibiarkan saja,” ujar Ito Sumardi.
Polisi Janji Ungkap Fakta dalam Seminggu, Publik Menunggu

Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, menyatakan bahwa penyelidikan akan dilakukan secara komprehensif.
“Tidak sekadar dari satu (alat bukti) kemudian kami menyimpulkan. Semua kami pelajari dulu,” ujarnya di Indonesia Arena, Senayan, Kamis malam (10/7/2025).
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan, “Tentunya diminta atau tidak diminta, Polri akan melakukan penyelidikan mendalam. Memang ditunggu oleh publik, ditunggu oleh masyarakat,” di lokasi yang sama.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.