Kamis, 2 Oktober 2025

Suami di Karawang Tega Habisi Nyawa Istri, Sempat Terdengar Teriakan Minta Tolong dan Suara Tangis

Kapolres Karawang AKBP Fiki Ardiansyah menyebutkan dugaan sementara kejadian ini karena motif kecemburuan dari pihak suami. 

TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
DIPASANG GARIS POLISI --- Tim Inafis Polres Karawang tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pasangan suami istri (pasutri) bersimbah darah di Perumahan Lemahmulya Indah, Desa Lemahmulya, Kecamatan Majalaya, Karawang, Jawa Barat Kamis (12/6/2025). Garis polisi nampak terpasang di pagar rumah bercat cokelat, lokasi ditemukannya pasutri bersimbah darah. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lusi Pebiani ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Perumahan Lemahmulya Indah, Desa Lemahmulya, Kecamatan Majalaya, Karawang, Jawa Barat Kamis (12/6/2025).

Wanita berusia 24 tahun itu ditemukan dalam kondisi bersimbah darah.

Baca juga: Polisi Ungkap Motif Kasus Pembunuhan Pria di Bawah Jembatan Nganjuk

Nyawa korban diduga dihabisi oleh suaminya yang bernama Bagus Setiyojati (26).

Dita (33), tetangga korban, mengatakan, kejadian diperkirakan sekitar pukul 01.30 WIB, Kamis (12/6/2025). 

Baca juga: Motif Suami Bunuh Istri di Karawang, Pelaku Coba Akhiri Hidup dan Ditemukan Kritis

Tengah malam itu Dita mendengar teriakan minta tolong dari Lusi.

"Denger, pokoknya minta tolong sama teriak, sama nangis. Kemudian saya langsung telepon bu RT, kan dia saudaranya sekaligus bu RT kan, jadi saya telepon," kata Dita pada Kamis (12/6/2025).

Ia menghubungi ketua RT karena mencurigai bukan seperti ribut - ribut biasa karena anak korban yang berusia 5 bulan juga terdengar menangis.

Setelah menerima informasi tersebut, Ketua RT berserta istrinya dan petugas keamanan datang ke rumah Lusi dan Bagus.

"Ketua RT sama istri dan petugas keamanan masuk ke rumah, pangil - panggil yang keluar anaknya lima tahun, katanya mama aku meninggal, papa aku meninggal, saya dengernya begitu," ucap Dita.

Ia menyebut di dalam kamar terdapat banyak darah. Ia melihat tubuh Bagus banyak darah dan luka di bagian pergelangan tangan. Namun untuk tubuh Lusi, Dita mengaku tak terlalu terlihat jelas.

Tubuh Lusi dan Bagus berdekatan. Sedang bayinya berada di sisi lain dengan posisi tengkurap.

Kerap Cekcok

Dita menerangkan, keduanya kerap kali terdengar cekcok atau berselisih.

Bahkan pada Rabu (11/6/2025) sekira pukul 20.30 WIB, Lusi membeli makanan padanya.

Saat mengantar, Dita melihat mata Lusi sembab, seperti habis menangis. Saat itu, Bagus juga ada di rumah. Hanya saja Dita tak berani bertanya.

"Akhir ini, dua tiga bulan terakhir sering berantem, cekcok lah bukan berantem. Tapi yang sering kedengeran suami si istrinya nangis tapi suara suaminya enggak kedengeran," kata Dita.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved