Selasa, 7 Oktober 2025

Operasi Berantas Preman

Cerita Pengusaha Jual Beli Hewan Kurban di Lahan BMKG, Diminta Ormas Bayar Sewa Rp25 Juta

Anggota ormas meyakinkan Ina bahwa organisasi masyarakat tersebut yang bertanggung jawab penuh atas lahan itu

|
(Ibriza/Tribunnews)
LAHAN BMKG DITEMPATI GRIB JAYA - Ina Wahyuningsih (48), seorang pemilik usaha jual-beli hewan kurban di lahan milik BMKG yang sempat ditempati organisasi masyarakat GRIB Jaya, di Pondok Betung, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (25/5/2025). Ina mengaku sempat diminta membayar sewa lahan senilai Rp25 juta oleh anggota GRIB Jaya. (Ibriza/Tribunnews) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ina Wahyuningsih (48), seorang pemilik usaha jual-beli hewan kurban mengaku sempat diminta membayar sewa lahan Rp25 juta oleh organisasi masyarakat (ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya.

Lapak usaha Ina berdiri di lahan Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), di Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Lahan tersebut tengah ramai diperbincangkan lantaran eksistensi ormas yang diduga menguasai tanah tersebut. Ina mengatakan, dia sudah menggeluti usaha jual-beli hewan kurban selama 25 tahun.

Dalam menggeluti usaha ini, dia mengaku berpindah-pindah lahan di sekitaran wilayah Pondok Betung setiap tahunnya.

Hingga menjelang Lebaran Idul Adha 2025 ini, Ina menemukan sebidang lahan kosong di Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, yang menurutnya cocok untuk dijadikan tempat dia membuka lapak usaha jual-beli hewan kurban.

Kata Ina, saat ingin menanyakan perihal sewa lahan ini, dia langsung bertemu dengan anggota GRIB Jaya yang berjaga di pos ormas yang berada di dalam lahan milik BMKG tersebut.

Baca juga: Pedagang Hewan Kurban yang Setor Duit Rp 22 Juta ke GRIB Jaya Diizinkan Tetap Jualan di Lahan BMKG

"Saya lihat masih ada lahan di sini kosong. Saya tanya ini lahan milik siapa. Kebetulan ada pos ormas di situ ya, saya tanya ke mereka ini milik siapa, kalau saya mau pakai harus koordinasi sama siapa," kata Ina, saat ditemui Tribunnews.com, Minggu (25/5/2025).

"Dan mereka (anggota ormas GRIB Jaya) bilang 'koordinasinya sama kita, karena kita penanggung jawab ahli waris'," ungkapnya.

Menurutnya, saat itu, anggota ormas meyakinkan Ina bahwa organisasi masyarakat tersebut yang bertanggung jawab penuh atas lahan itu.

"Kita tanya, enggak ada masalah lain? 'Enggak ada. Itu tanggung jawab kita, ini pokoknya sudah milik kita, kita yang bertanggung jawab sama lahan ini'," kata Ina mengungkapkan hal yang dikatakan anggota GRIB Jaya kepadanya.

Merasa sudah yakin, Ina lantas bernegosiasi harga sewa lahan tersebut.

Ina mengungkapkan, anggota ormas sempat menanyakan kepadanya mengenai harga sewa lahan di lokasi lain yang pernah dijadikan lapak usaha olehnya sebelumnya.

Hingga akhirnya, anggota ormas GRIB Jaya menawarkan harga sewa lahan tersebut senilai Rp25 juta kepada Ina.

Pemilik usaha jual-beli hewan kurban itu mengatakan, harga yang ditawarkan pihak ormas kepadanya tersebut sudah termasuk biaya koordinasi keamanan kepada sejumlah pihak.

"Negosiasi harga dia mengajukan itu, dia kan bertanya 'biasanya di mana? Di sana berapa, Bu?'. Saya bilang sewa tahan biasanya Rp10 juta. 'Terus ormas dan lain-lain, berapa?', ya kira-kira habislah Rp10 sampai Rp15 juta," ucapnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved