Senin, 29 September 2025

Urban Farming, Siswa SD di Jakarta Timur Belajar Mengolah Sampah Kawasan Jadi Kompos

Inisiatif ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan perusahaan (TJSL) untuk meningkatkan kesadaran lingkungan sejak dini

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
ist
URBAN FARMING - Kegiatan pelatihan urban farming siswa SDN 01 Rawaterate di Jakarta Timur, Selasa, 20 Mei 2025. Siswa diajak mempelajari proses daur ulang sampah menjadi kompos yang ramah lingkungan, sekaligus mengenal teknik bercocok tanam sederhana yang dapat diterapkan di lingkungan rumah atau sekolah. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bertani dan berkebun di tengah kota atau urban farming kini terus didorong sebagai bagian dari gaya hidup berkelanjutan dan berdampak positif pada lingkungan dan kehidupan masyarakat perkotaan.

Satu diantaranya, bisa dijalankan melalui kegiatan edukatif pengolahan sampah menjadi kompos dan urban farming seperti dilakukan para siswa siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Rawaterate di Jakarta Timur.

Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Selasa, 20 Mei 2025, bertempat di Rumah Kompos & Nursery di dalam Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur yang diselenggarakan PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (PT JIEP) dan dihadiri jajaran Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur.

Inisiatif ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan perusahaan (TJSL) untuk meningkatkan kesadaran lingkungan sejak dini melalui pembelajaran langsung mengenai pengelolaan sampah organik serta urban farming.

Siswa diajak mempelajari proses daur ulang sampah menjadi kompos yang ramah lingkungan, sekaligus mengenal teknik bercocok tanam sederhana yang dapat diterapkan di lingkungan rumah atau sekolah. Selain memberikan edukasi praktis, kegiatan ini juga diharapkan dapat membentuk karakter peduli lingkungan pada generasi muda.

Baca juga: Dari Urban Farming, Pembinaan Petani dan Peternak Muda: Bentuk Kepedulian Wujudkan SDGs Indonesia

Asisten Perekonomian Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretariat Kota Administrasi Jakarta Timur, Fauzi, menilai kegiatan ini sebagai hal positif. “Kami melihat semua aktivitas yang ada di kawasan industri ini, dan ada beberapa spot yang bisa dioptimalkan, salah satunya terkait dengan bagaimana pengembangan urban farming," ujarnya dikutip Kamis, 22 Mei 2025.

Menurutnya semua sampah tumbuhan di kawasan JIEP seperti daun dan batang, dan sebagainya tidak perlu dibuang keluar. "Cukup dikelola di sini dan dimanfaatkan dengan baik menjadi pupuk, dan saya kira ini pembelajaran yang baik untuk kita," uar Fauzi.

“Ke depan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur akan bekerjasama dengan PT JIEP terkait pengembangan urban farming, nantinya ini akan menjadi pengembang objek tidak hanya urban farming tapi juga edukasi urban farming bagi masyarakat," kata Fauzi.

"Tadi Slsaya juga melihat para siswa sekolah yang belajar terkait pengolahan sampah. Harapannya kawasan ini nantinya juga bisa menjadi kawasan edukasi urban farming yang ada di Jakarta, termasuk pengelolaan sampah TPS3R. Nanti kita akan buat desainnya sesegera mungkin, sehingga bisa kita optimalkan," lanjutnya.

Direktur Utama PT JIEP Satrio Witjaksono menegaskan, edukasi ini merupakan bagian dari langkah perusahaan mewujudkan kawasan industri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan mulai dari lingkungan sekitar yang mencakup pelatihan teknis pemilahan sampah, pemanfaatan kembali limbah organik dan anorganik, serta diskusi bersama praktisi pengelolaan lingkungan.

"Kami punya 2 titik seluas 1,2 Hektar, dan nantinya akan kita perluas lagi, kita juga punya hutan kota yang bukan tanaman produktif, tapi bisa kita kembangkan ke sana untuk urban farming” ujar Satrio.

Dia menambahkan, urban farming berguna untuk memanfaatkan lahan yang tidak bisa dijadikan lahan kavling industri atau pergudangan, bisa juga digunakan sebagai bagian dari TJSL perusahaan untuk memilah, mengolah serta memberikan tammbahan pendapatan bagi lingkungan.

 


URBAN FARMING - Kegiatan pelatihan urban farming siswa SDN 01 Rawaterate di Jakarta Timur, Selasa, 20 Mei 2025. Siswa diajak mempelajari proses daur ulang sampah menjadi kompos yang ramah lingkungan, sekaligus mengenal teknik bercocok tanam sederhana yang dapat diterapkan di lingkungan rumah atau sekolah. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan