Aksi Ojek Online
Mufli Kerja 15 Jam Sehari Hanya Dapat Rp 130 Ribu, Keluhkan Potongan Tak Masuk Akal dari Grab
Meski bekerja lebih dari 15 jam sehari, penghasilannya justru kian menurun sejak diberlakukannya program yang tidak menguntungkan pengemudi.
Penulis:
Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mufli seorang pengemudi ojek online (ojol) yang sudah bekerja sejak tahun 2022, mengungkap realita pahit yang ia dan rekan-rekannya alami di lapangan.
Meski bekerja lebih dari 15 jam sehari, penghasilannya justru kian menurun sejak diberlakukannya program yang tidak menguntungkan pengemudi.
Baca juga: Dihalau Polisi, Ratusan Pengemudi Ojol Kecewa Tak Bisa Sampaikan Aspirasi di Depan Gedung Kemenhub
“Pernah saya coba keluar dari Grab Bike Hemat selama satu minggu. Hasilnya cuma under Rp 130 ribu per hari,” kata Mufli kepada Tribunnews saat mengikuti aksi unjuk rasa driver ojol di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (20/5/2025).
“Kerja dari jam 5 subuh sampai jam 10 malam. Bisa dibayangkan, bensin, makan, servis motor, semua dari situ,” tambahnya.
Keluhan Mufli bukan tanpa sebab. Ia menyoroti potongan dari aplikator yang dianggap tidak masuk akal dan membebani para pengemudi.
“Potongan dari Grab Bike Hemat itu Rp 20 ribu per hari per orang. Saya nggak tahu itu uangnya buat apa. Itu yang kami pertanyakan, dan itu juga yang kami perjuangkan,” tegasnya.
Pria asal Tangerang Selatan itu berharap pemerintah turun tangan dan tidak membiarkan aplikator membuat aturan sepihak.
Kendati kondisi terdesak, Mufli tetap menyimpan keyakinan bahwa perjuangannya tidak sia-sia. Dia pun mengaku tak khawatir kehilangan pendapatan karena mematikan aplikasi atau off-bid pada hari ini.
Baca juga: Tuntut Keadilan Tarif, Pengemudi Ojek Online Dorong Motor dari Balai Kota ke Kementerian Perhubungan
“Kalau bicara untung atau rugi, rejeki sudah diatur sama yang di atas. Jadi kenapa saya harus merasa rugi? Setiap yang bernyawa pasti ada rejekinya,” paparnya.
Bahkan, dari pendapatannya yang bisa dikatakan pas-pasan tersebut, Mufli bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang Magister (S2).
Dia menyisihkan hasil jerih payahnya untuk bisa mendapatkan gelas magister di kampus swasta di Tangerang.
"Rezeki sudah ada yang ngatur, pasti ada jalannya. Ya kaya moto Gojek, 'Selalu Ada Jalan'," ungkapnya.
Aksi Ojek Online
Aksi Ojek Online 20 Mei 2025, Layanan Ojol untuk Masyarakat Tetap Berjalan Normal |
---|
UMKM Bergantung pada Ojol, Menteri Maman Minta Hubungan Aplikator-Driver Tetap Kondusif |
---|
Pengemudi Ojol Temui Komisi V DPR, Usulan Audit Aplikator Mencuat hingga Wacana Pemanggilan Menhub |
---|
Komisi V DPR Akan Panggil Menhub Bahas Potongan Aplikator Ojol Lebih 20 Persen |
---|
Rapat Dengar Pendapat Asosiasi Driver Ojek Online, Adian PDIP Minta Pihak Aplikator Diaudit |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.