Detik-detik Pembunuhan Ibu dan Anak Dalam Toren di Tambora Jakbar, Berawal Dari Ritual Gandakan Uang
Terungkap detik-detik pembunuhan ibu dan anak yang jasadnya ditemukan dalam toren di Tambora, Jakarta Barat. Berawal dari ritual pengandaan uang.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terungkap detik-detik pembunuhan ibu dan anak yang jasadnya ditemukan dalam toren di Tambora, Jakarta Barat.
Ibu berinisial TSL (59) dan anak perempuannya yakni ES (35) dibunuh Febri Arifin alias Jamet yang merupakan tetangga korban.
Pembunuhan terjadi di kediaman korban di wilayah RT 05 RW 02, Angke, Tambora, Jakarta Barat pada Sabtu (1/3/2025) siang atau saat kedua korban dinyatakan hilang.
Kapolres Jakarta Barat, Kombes Twedi Aditya Bennyahadi mengungkap pembunuhan tersebut berawal dari persoalan utang piutang.
Hingga akhirnya pelaku mengelabui korban menjalankan praktik perdukunan sebelum dibunuh.
Baca juga: Motif Pembunuhan Ibu dan Anak dalam Toren di Jakbar, Pelaku Sakit Hati saat Ritual Gandakan Uang
Kronologis Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora
Diketahui awalnya pelaku Jamet kerap meminjam uang sejak tahun 2021 hingga totalnya mencapai Rp 90 juta.
Sepanjang 2021 hingga terjadinya pembunuhan pada Sabtu (1/3/2025) siang, pelaku Jamet tak kunjung membayar utang kepada TSL.
Meskipun begitu, hubungan pelaku dan korban tetap berjalan baik karena pelaku pintar bersilat lidah.
Hingga akhirnya, Jamet pun menjalankan aksi tipu-tipunya terhadap korban.
Baca juga: Pembunuh Ibu dan Anak dalam Toren di Jakbar Tetangga Korban, Pelaku Rutin Pinjam Uang Sejak 2021
Jamet mengaku kepada korban bila dirinya punya kenalan seorang dukun yang bisa menggandakan uang.
Selain itu, kepada korban TSL, Jamet pun mengaku dirinya punya teman yang bisa mencarikan jodoh untuk anak pertama TSL atau korban ES.
"Pelaku juga mengaku memiliki teman bernama Krismartoyo sebagai dukun pengganda uang, juga mengaku kenal seseorang dukun pencari jodoh bernama Kakang," kata Twedi saat membeberkan kasus tersebut di Polres Jakarta Barat, Kamis (13/3/2025).
Namun, kedua nama yang disebut pelaku tersebut hanya sosok fiktif saja.
"Jadi, itu hanya mengaku-ngaku memiliki teman saja," ucapnya.
Terpedaya pelaku, kedua korban pun akhirnya menuruti kata-kata korban melakukan ritual penggandaan uang dan enteng jodoh pada Sabtu (1/3/2025) siang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.