Sabtu, 4 Oktober 2025

Banjir di Jabodetabek

Warga Kebon Pala Jakarta Timur Tidak Bisa Sahur Akibat Banjir Merendam Rumah Hingga Dapurnya

Nuryadi (62), warga Kebon Pala Jakarta Timur mengatakan air banjir sudah menenggelamkan seluruh lantai satu rumahnya, termasuk dapur.

Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow
BANJIR DI JAKARTA - Nuryadi (62 tahun), warga RT 7 RW 11 Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur saat diwawancarai di SD 02 Kampung Melayu yang jadi kawasan pengungsian korban terdampak banjir. Nuryadi mengatakan air banjir sudah menenggelamkan seluruh lantai satu rumahnya, termasuk dapur. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang warga yang terdampak banjir akibat luapan Kali Ciliwung terpaksa tidak sahur sebab harus mengungsi. 

Nuryadi (62), warga RT 7 RW 11 Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur mengatakan air banjir sudah menenggelamkan seluruh lantai satu rumahnya, termasuk dapur. Ia pun terpaksa mengangkut semua barang-barangnya ke lantai dua. 

Baca juga: Cerita Kurir Terpaksa Tunda Antar Puluhan Dokumen Akibat Banjir di Tangerang Selatan

“Saya enggak sempat sahur, kan sudah banjir, barang sudah naik ke atas,” kata Nuryadi saat diwawancarai di tempat pengungsian. 

Nuryadi bersama warga lainnya kini mengungsi di kawasan SD 01 dan 02 Kampung Melayu. 

Baca juga: Banjir Melanda 7 Kecamatan di Kabupaten Bekasi, Ketinggian Air Mencapai 1,5 Meter

Ia sudah mengungsi sejak Senin (3/3/2025) lalu. Saat sore, banjir sempat surut dan Nuryadi memilih pulang untuk membersihkan rumahnya. Namun, saat matahari tenggelam, volume air kembali naik. 

“Senin sempat surut sebentar. Saya sempat pulang dari pengungsian. Jam 3 sore saya pulang, saya bersih-bersih. Enggak lama berapa jam kemudian naik lagi sekitar habis Isya. Tinggi ada sepaha,” ungkapnya. 

Namun, Nuryadi yang tinggal satu atap bersama 7 anggota keluarga lainnya masih bertahan di rumahnya. 

Ia juga bercerita ihwal dirinya yang tidak tidur lantaran harus bersiaga. Informasi itu ia dapat dari Ketua RT setempat. 

“Jam 1 malam itu saya enggak tidur ya. Dari RT disuruh stand by, disuruh naik-naikin barang. Pas abis Salat Subuh, waktu pertama kali sebetis, beberapa menit lagi sedengkul, sekarang siang sudah sepaha,” jelas Nuryadi.

Baca juga: Cerita Kurir Terpaksa Tunda Antar Puluhan Dokumen Akibat Banjir di Tangerang Selatan

Adapun di tempat Nuryadi mengungsi, beberapa kebutuhan seperti popok bayi, sarung, hingga selimut masih kurang. 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved