Senin, 29 September 2025

Kolaborasi Swasta dan Pemerintah Menekan Angka Kasus Stunting di Jakarta Utara

Pemkot Jakarta Utara memiliki target menurunkan angka stunting sebesar 4,8 persen dari 19,8 persen tahun 2023 dan menjadi 14 persen.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Freepik
Ilustrasi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masalah stunting di Kota Jakarta Utara menjadi tantangan serius.

Apalagi Pemkot memiliki target menurunkan angka stunting sebesar 4,8 persen dari 19,8 persen tahun 2023 dan menjadi 14 persen.

Wakil Wali Kota Jakarta Utara Juaini Yusuf mengatakan, untuk menurunkan angka stunting, diperlukan  sinergi yang baik antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.

"Kami mendukung dan siap berkolaborasi untuk bersama-sama menurunkan angka stunting," kata  Wakil Wali Kota Jakarta Utara Juaini Yusuf saat Public Expose bertajuk 'Pencegahan Stunting dan Perbaikan Gizi Anak' di Jakarta Utara belum lama ini.
Ia mengajak pihak swasta bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak.
Wakil Walikota Jakarta Utara Juaini Yusuf (tengah)  saat  saat Public Expose bertajuk 'Pencegahan Stunting dan Perbaikan Gizi Anak' di Jakarta Utara belum lama ini.
Wakil Walikota Jakarta Utara Juaini Yusuf (tengah) saat saat Public Expose bertajuk 'Pencegahan Stunting dan Perbaikan Gizi Anak' di Jakarta Utara belum lama ini. (Tribunnews.com)

Upaya menurunkan angka prevalensi stunting bukan hanya berfokus kepada usia bayi dan anak melainkan dimulai pada calon ibu atau usia remaja, calon pengantin, hingga ibu nifas. 

Dalam kesempatan yang sama, Corporate Affairs Manager JICT Indhira Gita menyatakan, berkolabotrasi dengan pemerintah telah melakukan terobosan penting  dalam upaya menekan angka stunting di Jakarta Utara.

Selama periode 2023-2024,  perusahaan itu menurunkan angka anak terdeteksi stunting di wilayah Jakarta Utara hingga mencapai 93 persen.

Indhira menyampaikan pihaknya menjalin kerja sama dengan sedikitnya 10 PAUD di wilayah Jakarta Utara, dengan jumlah siswa lebih dari 300 anak. 

"Setiap tahun PAUD yang dibina oleh akan berganti guna memastikan lebih banyak anak yang menerima manfaat," kata Indhira.

Indhira percaya dengan fokus pada pendidikan anak usia dini yang dipadukan dengan perbaikan gizi, menjadi fondasi penting dalam menciptakan generasi yang sehat serta berkualitas.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan