Untar Sediakan Konseling Khusus Bagi Mahasiswa-Dosen setelah Ada Kasus Mahasiswi Tewas Akhiri Hidup

"Ini bukan mahasiswa yang sedang skripsi, bukan mahasiswa yang katanya skripsinya atau proposal skripsinya ditolak gitu ya. Itu yang perlu diluruskan," imbuhnya.

Polisi juga sempat menemukan catatan harian milik E yang berisi curahan hati dan perasaan sedih terhadap kehidupan dengan bahasa mandarin.

"Itu hanya sajak-sajak mengenai kehidupan. Ya tentang kehidupan yang mengarah-mengarah ke arah situ (sedih, mengakhiri hidup)," kata Kapolsek Grogol Petamburan, Kompol Reza Hafiz Gumilang, Senin, dikutip dari Wartakotalive.com.

Hingga saat ini pihak kepolisian juga masih terus melakukan penyelidikan, termasuk soal motif korban mengakhiri hidup.

"Untuk motif-motif terkait masalah skripsi atau apa pun itu kami belum bisa memastikan," ucap Reza.

"Jadi kami mohon waktu, hari ini rencana kami akan meminta keterangan dari pihak kampus maupun dari teman-teman korban sendiri," imbuhnya. 

Sebagai informasi, polisi diketahui sudah memeriksa dua orang saksi yang terkait peristiwa ini, yakni sekuriti dan cleaning service.

Selain itu, pihak kepolisian juga menelusuri dugaan bullying terhadap mahasiswi Untar tersebut.

"Kami masih membuka semua kemungkinan, termasuk buli juga," kata Reza.

"Makanya itu kami akan mencoba untuk lebih mendalami lagi pada hari ini kepada teman-teman maupun pihak kampus," katanya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Mahasiswinya Bunuh Diri, Untar Siapkan Ruang Konsuling Khusus untuk Wadah Curhat

(Tribunnews.com/Rifqah) (Wartakotalive.com/Nuri Yatul Hikmah)