Selasa, 30 September 2025

4 Tersangka Kasus Pabrik Ekstasi di Sunter: Mantan Kurir Fredy Pratama yang Jadi Pembuat Narkoba

Keempat pelaku merupakan residivis kasus yang sama, mantan kurir Fredy Pratama yang mencoba naik level menjadi pembuat narkoba.

Editor: Erik S
Kolase Foto TribunJakarta/Dok. Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri
Kolase Foto rumah mewah di Sunter jadi lokasi pabrik narkoba milik Fredy Pratama. Polisi bekuk enam orang dari pabrik ekstasi rumahan milik gembong narkoba Fredy Pratama di perumahan Taman Sunter Agung, Kamis (4/4/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG PRIOK -  Polisi menangkap empat orang tersangka berinisial A alias D, R, C, dan G dalam penggerebekan pabrik ekstasi jaringan gembong narkoba Fredy Pratama di Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (4/4/2024).

Keempatnya merupakan residivis kasus yang sama, mantan kurir Fredy Pratama yang mencoba naik level menjadi pembuat narkoba.

Adapun keempat tersangka terindikasi jaringan Fredy Pratama karena memiliki komunikasi dengan bandar narkoba jaringan internasional itu melalui aplikasi BBM.

Baca juga: Polisi Gerebek Pabrik Ekstasi Fredy Pratama di Sunter, Bahan Baku Diimpor dari China

Laboratorium rahasia itu berada di rumah berlantai dua yang disewa oleh Fredy Pratama selama satu tahun, yang dimulai dari Januari 2024.

Dalam penggerebekan tersebut, disita barang bukti berupa 7.800 butir ekstasi yang berhasil dibuat di clandestine lab tersebut, bahan kimia dan uang tunai Rp34 juta.

Detik-detik penangkapan

Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri menggerebek sebuah rumah di perumahan Taman Sunter Agung 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (4/4/2024) lalu yang dijadikan pabrik ekstasi oleh gembong narkoba Fredy Pratama.

Dalam penggerebekan tersebut, polisi mengamankan enam orang yang empat di antaranya ditetapkan sebagai tersangka.

Seperti di film action, polisi mengintai dan memasuki teras rumah tersebut untuk kemudian menangkap seorang pria.

Polisi berpakaian bebas mendekap pria itu sambil menggenggam pistol yang dibawanya.

Setelah memasuki rumah itu, polisi segera naik ke lantai 2 untuk menangkap kaki tangan Fredy Pratama lainnya, yakni seorang pria berinisial A alias D.

A merupakan koki pembuat ekstasi yang juga merupakan residivis kasus narkotika.

Sementara tiga tersangka lainnya berperan menjaga rumah dan menjadi kurir untuk melakukan antar jemput bahan baku pembuatan ekstasi.

"Empat tersangka ini baru mau jual (pil ekstasi) yang diproduksinya, baru mau jual, ketangkep," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Mukti Juharsa dalam konferensi pers di lokasi, Senin (8/4/2024).

Mukti mengatakan, keempat tersangka ialah sang koki pembuat ekstasi A alias D, R yang berperan menjaga rumah, serta C dan G yang berperan melakukan antar jemput sampel pil ekstasi.

Baca juga: Penggerebekan Pabrik Ekstasi di Sunter, 4 Anak Buah Buronan Fredy Pratama Ditetapkan Tersangka 

"Empat-empatnya yang kita amankan ini semuanya positif narkoba," ucap Mukti.

Keempat tersangka dijerat Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.

Dalam penggerebekan ini polisi juga menyita barang bukti sedikitnya 7.800 butir pil ekstasi serta alat dan bahan lainnya yang digunakan untuk memproduksi barang haram tersebut.

Berawal dari laporan Bea Cukai

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol. Mukti Juharsa mengatakan penggerebekan dilakukan setelah pihaknya bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC).

"Berawal laporan dari Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta, ada barang-barang yang masuk adalah bahan baku untuk narkoba, tetapi bukan prekursor," kata Mukti di Jakarta Utara pada Senin (8/4/2024).

Dari laporan tersebut, penyidik Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri bersama Polres Jakarta Utara melakukan penyelidikan dan penyidikan selama 4 bulan.

Hasilnya, ditemukan pabrik yang menerima barang-barang kiriman bahan baku narkoba tersebut. Mukti mengungkapkan pabrik dari jaringan Fredy Pratama tersebut dijalankan oleh seseorang berinisial D.

Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri merilis penetapan tersangka dan penahanan empat orang anak buah gembong narkoba Fredy Pratama pembuat ekstasi di kawasan Perumahan Taman Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (8/4/2024).
Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri merilis penetapan tersangka dan penahanan empat orang anak buah gembong narkoba Fredy Pratama pembuat ekstasi di kawasan Perumahan Taman Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (8/4/2024). (Tribunnews.com/Fersianus Waku)

"Awalnya, Fredy Pratama impor bahan baku dari Tiongkok, pabrik ini dijalankan oleh tersangka berinisial D, yang sudah kami jadikan DPO," ujar Mukti.

Mukti menjelaskan penggerebekan pabrik narkoba milik Fredy Pratama tersebut dilakukan pada Kamis (4/4/2024). Dari lokasi tersebut, sebanyak empat tersangka ditangkap yang berperan sebagai pembuat narkoba jenis ekstasi.

Sementara itu, Kepala Kantor Bea Cukai Soekarno-Hatta Gatot Sugeng Wibowo menjelaskan bahwa laporan yang mereka bagikan ke Bareskrim Polri bermula dari temuan pihaknya di bandara.

Temuan itu yakni ada dua kiriman barang dari Tiongkok, masuk di akhir Desember 2023 dan akhir Januari 2024 dengan pengirim berinisial FA dan penerimanya yakni dua alamat berbeda. Rinciannya, satu beralamat di Grogol dan satunya lagi di Sulawesi.

"Total barangnya pigmen itu senyawa yang mungkin kimia untuk kebutuhan pertanian, pemberitahuan seperti itu, jadi totalnya 53 kg," katanya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Bareskrim Polri Gerebek Rumah Mewah Tempat Pabrik Ekstasi Fredy Pratama di Sunter

Setelah dibuka barang tersebut, lanjut dia, ternyata ada bongkahan warna kuning keputihan, kemudian dilakukan uji laboratorium milik Bea Cukai. Diketahui bahwa barang tersebut senyawa metilamin/HCL.

"Setelah kami telusuri, itu bahan baku pembuatan ekstasi," ujar Gatot.

Gatot mengatakan, bahwa pihaknya tidak bisa bekerja sendiri sehingga perlu kolaborasi dan komitmen untuk mengungkap tindak pidana narkoba yang terus berubah-ubah modusnya.

 
"Dengan adanya kolaborasi tersebut, kemudian dikembangkan sampai 4 bulan lamanya, hingga ditemukan clandestine lab (laboratorium rahasia) di Sunter," tutur Gatot. (TribunJakarta/Kompastv)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Bak Film Action, Detik-Detik Polisi Gerebek Pabrik Ekstasi Fredy Pratama di Rumah Mewah Sunter

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved