Fakta 6 Pelajar SMA Kirim Teror Bom ke Koja Trade Mall: Sudah Ditangkap, Ternyata Hanya Candaan
Enam pelajar SMA ditangkap dalam kasus teror bom di Koja Trade Mall, berikut faktanya.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan, memastikan tidak ada bom di Koja Trade Mall.
"Tidak ada (bom di KTM)" ungkapnya, Kamis.
Gidion menegaskan, pesan teror bom di mal tersebut hanya candaan dari pelajar SMA bersama teman-temannya.
"(Pesan dari) anak-anak SMA. Mainan sama temannya," jelas dia.
Baca juga: Polisi Amankan Anak SMA Penyebar Teror Bom di Pusat Perbelanjaan Jakarta Utara, Dipastikan Bercanda
Ada Pelajar Wanita yang Ditangkap
Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com, keenam pelajar itu diamankan saat masih mengenakan seragam sekolah.
Para pelajar SMA tersebut dibariskan polisi untuk berjalan beriringan memasuki ruang pemeriksaan.
Dari keenam anak SMA yang diamankan, satu di antaranya adalah pelajar perempuan yang juga mengenakan seragam sekolah.
Mereka hanya bisa tertunduk malu saat dituntun polisi berjalan menuju ruang pemeriksaan.
Kapolsek Koja, Kompol M Syahroni, menyampaikan keenam pelajar itu ditangkap dari sekolah mereka di Cilincing.
"Kami melakukan koordinasi dengan pihak sekolah, kami melakukan penjemputan di sekolah, di sekolah kami dapati ada enam orang, yang satu wanita," kata Syahroni, Kamis.
Baca juga: Polisi Sisir Pusat Perbelanjaan di Jakarta Utara yang Mendapat Teror Bom

Hasil Penyisiran Polisi
Polisi telah melakukan penyisiran di seluruh area mall setelah mendapatkan laporan soal teror tersebut.
Polisi pun tak menemukan benda mencurigakan apapun dari dalam pusat perbelanjaan Koja Trade Mall.
Kompol M Syahroni mengatakan, anggota di lokasi sudah menyisir bagian luar maupun dalam ruangan di mall itu.
"Dari penyisiran awal kita, tidak ada benda atau barang yang dicurigai sebagai bom," kata Syahroni di lokasi, Kamis, masih dari TribunJakarta.com.
Baca juga: BREAKING NEWS: Sebuah Pusat Perbelanjaan di Jakarta Utara Diteror Bom
Meski tidak ditemukan benda mencurigakan apapun, pihak kepolisian segera menelusuri pelaku yang mengirimkan ancaman teror bom lewat media sosial tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.