Sabtu, 4 Oktober 2025

Sopir Taksi Dibunuh Oknum Densus 88

Istri Sopir Taksi Online Korban Begal Anggota Densus 88 Ingin Polisi Tunjukan Wajah Pelaku ke Publik

Rusni Husna Asmita, istri sopir taksi online korban begal anggota Densus 88 meminta aparat kepolisian memperlihatkan wajah pelaku ke publik.

Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Adi Suhendi
Fahmi Ramadhan
Rusni Masna Asmita (kiri tengah), istri pengemudi taksi online korban begal anggota Densus 88 di Depok ingin proses hukum terhadap pelaku terus dilanjutkan. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rusni Husna Asmita, istri sopir taksi online korban begal anggota Densus 88 meminta aparat kepolisian memperlihatkan wajah pelaku yang telah tega menghabisi nyawa suaminya ke hadapan publik.

Rusni mengatakan hingga saat ini sejak pelaku telah berhasil ditangkap, polisi belum sekalipun memperlihatkan sosok pelaku kepada dirinya ataupun ke masyarakat.

"Saya meminta sebagai istri korban karena dari awal saya bertanya pada yang di Polda, dia mengatakan dari hari pertama sudah ditemukan pelakunya," ucap Rusni ketika dikonfirmasi, Selasa (14/2/2023).

Sebelumnya ia dan kuasa hukum keluarganya disebut sudah bertemu dengan pihak kepolisian.

Baca juga: Istri Sopir Taksi Online Korban Kasus Begal Anggota Densus 88: Sungguh Bengis Manusia Itu

Dikatakan polisi saat itu, Rusni menjelaskan bahwa pihak kepolisian disebut tidak menutup-nutupi kasus tersebut.

Selain itu, disebutnya bahwa ia sebagai istri korban hanya ingin melihat wajah dari pembunuh suaminya itu.

Baca juga: Update Kasus Pembunuhan Sopir Taksi Online di Depok, Polisi akan Gelar Rekonstruksi Ulang

"Polisi mengatakan tidak ditutup-tutupi, tapi sampai saat ini pihak kepolisian belum menunjukan mukanya (pelaku) kepada masyarakat," jelasnya.

"Agar kita mengenal siapa sebenarnya dia, seperti apakah orangnya. Cuma itu yang saya minta," sambungnya.

Kronologi Pembunuhan Sopir Taksi Online

Aksi sadis Bripda HS bermula saat dirinya bersama korban sama-sama berada di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (23/1/2023).

Kemudian Bripda HS memesan taksi online milik korban secara offline alias tanpa menggunakan aplikasi.

Bripda HS saat itu meminta korban mengantarkannya ke alamat tujuan.

Namun, pelaku mengaku kepada korban bila dirinya tidak memiliki uang.

"Si pelaku ini memang sudah menyampaikan 'bang saya tidak punya uang antarkan saya ke tempat tujuan' kira-kira begitu," kata Kuasa hukum keluarga korban, Jundri R Brutu di Polda Metro Jaya, Selasa (7/2/2023).

Baca juga: Cerita Petugas Keamanan Saksikan Detik-detik Tewasnya Sopir Taksi Online oleh Anggota Densus 88

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved