Ricuh Konser Berdendang Bergoyang
Fakta Kericuhan Berdendang Bergoyang: Polisi Temukan Unsur Pidana, Jumlah Penonton Lampaui Kapasitas
Fakta-fakta festival musik Berdendang Bergoyang yang dihentikan karena ricuh, polisi memeriksa panitia hingga nakes.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini fakta-fakta festival musik Berdendang Bergoyang yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta Pusat.
Festival Berdendang Bergoyang terpaksa dihentikan aparat kepolisian pada hari kedua pelaksanaannya, Sabtu (29/10/2022), karena terjadi kericuhan.
Berdendang Bergoyang dihentikan diduga karena ketidakprofesionalan panitia penyelenggara dalam pengelolaan acara.
Sedianya, Berdendang Bergoyang berlangsung selama tiga hari yakni mulai Jumat (28/10/2022) hingga Minggu (30/10/2022).
Namun, polisi meminta konser Berdendang Bergoyang pada hari ketiga tak digelar.
Selengkapnya, inilah fakta kasus kericuhan konser Berdendang Bergoyang sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:
Polisi Periksa Panitia hingga Nakes
Polisi memeriksa sejumlah saksi untuk menyelidiki kekisruhan festival Berdendang Bergoyang.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin, menyebut hingga Rabu (2/11/2022) malam, total ada 14 orang saksi yang diperiksa.
"Per semalam sudah 14 saksi," ujarnya, Kamis (3/11/2022), dikutip dari Kompas.com.
Komarudin menuturkan, 14 saksi itu meliputi panitia penyelenggara atau event organizer (EO), tenaga kesehatan, pengelola Gelora Bung Karno, hingga Satgas Covid-19.
Polisi Temukan Unsur Pidana
Polres Metro Jakarta Pusat menaikkan status kasus kekisruhan festival Berdendang Bergoyang ke tahap penyidikan.
Kombes Komarudin menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan saksi dan penyelidikan, jajarannya menemukan unsur pidana pada penyelenggaraan festival musik itu.
"Per hari ini naik sidik. Siang ini akan kami naikkan statusnya ke penyidikan," ungkapnya, Kamis, dilansir Kompas.com.
Baca juga: Polisi Sebut Ada Unsur Kesengajaan Panitia Berdendang Bergoyang, Jual Tiket Hingga 27 Ribu