Jumat, 3 Oktober 2025

BBM Bersubsidi

Wagub Riza Minta PA 212 Hati-hati Gelar Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Jangan Sampai Ditunggangi

Wagub meminta kepada PA 212 agar berhati-hati saat menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM, jangan sampai ditunggangi.

Editor: Dewi Agustina
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Massa dari dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis), Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK), dan Himpunan Mahasiswa Persatuan Umat Islam (Hima PUI) berusaha menjebol pintu gerbang yang terpasang kawat berduri saat menggelar unjuk rasa terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (9/9/2022). Wagub DKI Jakarta meminta kepada PA 212 agar berhati-hati saat menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM, jangan sampai ditunggangi. 

Tercantum beberapa ormas Islam yang akan hadir dalam aksi tersebut yakni Front Persaudaraan Islam (FPI); GNPF Ulama, PA 212 serta beberapa ormas Islam lainnya.

Secara terpisah, tim advokat bela ulama sekaligus Kuasa Hukum Muhammad Rizieq Shihab, Aziz Yanuar juga mengkonfirmasi adanya aksi tersebut.

"Insya Allah (aksi akan digelar besok)," kata Aziz singkat.

Hanya saja Aziz tidak membeberkan secara detail mengenai mekanisme aksi yang akan digelar hari ini.

Dalam poster yang beredar disampaikan oleh Slamet itu, Koordinator Lapangan yang akan memimpin aksi yang Ustaz Very Koestanto.

Di poster itu juga turut disampaikan tiga tuntutan yang akan disampaikan dalam aksi tersebut yakni, turunkan harga BBM; turunkan harga-harga; tegakkan supremasi hukum.

Aksi Demo Buruh Sepanjang September

Sementara itu kalangan buruh akan melakukan unjuk rasa secara bergantian di setiap daerah di seluruh Indonesia selama bulan September untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang juga Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan aksi ini akan dilakukan setiap hari kecuali Jumat, Sabtu, dan Minggu.

"Kami mengusung tiga isu. Tolak kenaikan harga BBM, tolak omnibus law, dan naikkan upah minimum 2023 sebesar 10 persen-13 persen," ujar Said Iqbal pada konferensi pers virtual, Jumat (9/9/2022).

Strategi yang akan dipakai Partai Buruh dengan melakukan aksi di daerah menyasar kantor Gubernur, Bupati/Wali Kota, atau DPRD.

Said Iqbal mengatakan hasil yang diharapkan dalam aksi daerah ini adalah meminta Gubernur atau Bupati/Wali Kota membuat surat rekomendasi penolakan kenaikan BBM kepada Presiden dan Pimpinan DPR RI dan mendesak DPR membuat pansus BBM.

Said Iqbal mengatakan tanggal 8 September, aksi sudah dilakukan di Sumatera Selatan oleh Partai Buruh dan elemen serikat buruh.

Baca juga: Tarif BBM Naik Berdampak Hingga Kalangan PetanI  

Tanggal 12 September, aksi akan dilakukan di Balai Kota Jakarta.

Secara bersamaan, elemen buruh KSPSI AGN Andi Gani direncanakan akan melakukan aksi ribuan buruh di depan DPR RI.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved