Minggu, 5 Oktober 2025

Tarif KRL Jabodetabek Naik

Anggota Komisi V DPR: Kenaikan Tarif KRL Tambah Derita Masyarakat di Tengah Sulitnya Cari Kerja

Irwan minta pemerintah dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) batalkan rencana menaikkan tarif KRL Commuter mulai April 2022.

Editor: Sanusi
Warta Kota/Nur Ichsan
HARI PERTAMA kERJA - Situasi arus penumpang KRL Commuterline di Stasiun Tangerang pada hari pertama masuk kerja di awal tahun baru ini berjalan tertib dan lancar, Senin (3/1/2022). Masih diberlakukannya aturan penerapan protokol kesehatan yang ketat tidak mengurangi minat warga masyarakat untuk menggunakan moda transportasi ini menuju ke berbagai kota tujuan. (WartaKota/Nur Ichsan) *** Local Caption *** 

“Sebenarnya tarif yang dibutuhkan oleh operator Rp 14.981 untuk memenuhi biaya operasional, namun demikian tarif yang dikeluarkan pemerintah Rp 3.000. Selisih tarif ini yang diberikan pemerintah Rp 11.981 per orang, jadi ini selisih tarif yang perlu diperhatikan,” katanya.

Arif Anwar menjelaskan, dalam lima tahun terakhir, subsidi PSO pemerintah untuk KRL Jabodetabek mencapai lebih dari Rp 1 triliun.

Misalnya saja di tahun 2021 kemarin, PSO pemerintah mencapai Rp 1,99 triliun, angka tersebut naik dari tahun sebelumnya di angka Rp 1,55 triliun. Dalam lima tahun terakhir, angka subsidi ini terus naik.

Dari survei yang dilakukan Kemenhub di Jabodetabek, rata-rata ATP atau kemampuan membayar masyarakat adalah sebesar Rp 8.486.

Sedangkan untuk WTP alias keinginan untuk membayar masyarakat pada moda Commuter Line sebesar Rp 4.625. Survei ini dilakukan pada 6.841 orang di Jabodetabek. Mulai dari lintas Bogor, Bekasi, Serpong, hingga Tangerang.

Itulah informasi mengenai rencana kenaikan harga tiket KRL Commuter Line Jabodetabek. KRL Commuter Line Jabodetabek sudah menjadi andalan banyak masyarakat menengah ke bawah, seharusnya pemerintah tidak menaikkan harga tiketnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved