Minggu, 5 Oktober 2025

Tak Hanya Sebagai RTH, Pemprov DKI Berencana Bangun Taman Pengendali Banjir di Tebet

Pemprov DKI Jakarta sedang membangun taman dengan konsep naturalisasi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Dok. Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta
Salah satu taman kota yang dibangun Pemprov DKI Jakarta. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta sedang membangun taman dengan konsep naturalisasi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Taman tersebut nantinya tak hanya sebagai ruang terbuka bagi masyarakat, tapi juga berfungsi untuk pengendali banjir.

Hal ini diungkapkan Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris dalam webinar bertajuk Implementasi Zona Rendah Emisi.

“Kami akan siapkan semacam rain park, taman ini kami desain beda, sejalan dengan konsep naturalisasi,” ucapnya, Rabu (13/11/2021).

“Jadi, taman yang kami siapkan adalah taman yang siap digenangi pada saat musim hujan,” tambahnya menjelaskan.

TAMAN AIR TEBET
Kolam yang berada di sebuah taman di DKI Jakarta.

Untuk itu, taman ini nantinya tak hanya menjadi ruang terbuka hijau (RTH), tapi juga berfungsi sebagai ruang terbuka biru di ibu kota.

Ia mengklaim, konsep pembangunan taman seperti ini baru pertama kali diterapkan di ibu kota.
Image

“Ini bocoran awal, ini beda dengan taman-taman lain, sangat menarik konsepnya. Tak hanya menarik secara visual, taman ini akan kami gunakan juga sebagai prasarana pengendali banjir,” ujarnya.

Ia pun menyebut, taman tersebut kini masih dalam tahap pembangunan dan diharapkan segera bisa diresmikan dalam waktu dekat ini.

“Sekarang lagi berproses, lokasinya ada di Taman Tebet. Mudah-mudahan enggak lama lagi bisa diresmikan pak gubernur,” kata dia.

Sejak Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, total ada 57 Taman Maju Bersama yang sudah dibangun hingga 2019 lalu.

Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengatakan, puluhan taman itu tersebar di empat kota administrasi.

“Rinciannya, Jakarta Selatan 16 lokasi, Jakarta Timur 23 lokasi, Jakarta Utara di 10 lokasi, dan Jakarta Barat 8 lokasi,” tuturnya.

Pembangunan taman yang juga berfungsi sebagai penyimpan cadangan air tanah ini sempat terhenti di tahun 2020 lalu akibat adanya refocusing anggaran untuk menangani pandemi Covid-19.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved