Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Siswa SMPN 2 Kota Bekasi Antusias Mengikuti Pembelajaran Tatap Muka

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kota Bekasi melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM).

Penulis: Ferryal Immanuel
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews/Ferryal Immanuel
Suasana pembelajaran tatap muka (PTM) di SMPN 2 Kota Bekasi. Anak-anak sangat antusias mengikuti pembelajaran kembali di Sekolah. Rabu (1/9/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferryal Immanuel

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kota Bekasi melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM).

Untuk diketahui sekitar 66 SMP yang berada di Kota Bekasi sudah mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka.

"Alhamdullilah hari ini adalah hari pertama siswa melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas," ujar Rudy Winarso, Kepala Sekolah SMPN 2 Kota Bekasi, Rabu (1/9/2021).

Rudy mengatakan sebelumnya SMPN 2 sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka di masa pandemi.

Namun, karena kasus covid-19 sempat meningkat, pembelajaran tatap muka harus dihentikan.

"Sebelumnya kami sudah mempersiapkan sarana prasarana dengan baik. Selain itu, kami juga meminta surat pernyataan dari orangtua yang menjelaskan bahwa orang tua mengizinkan anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka," ucapnya.

Baca juga: Soal Sekolah Tatap Muka, Satgas Covid-19: Jika Ditemukan Kasus Positif, PTM Harus Dihentikan 3 Hari

Ia juga menjelaskan protokol kesehatan yang disiapkan sangat baik, mulai dari tempat cuci tangan, penyemprotan desifektan, dan juga menyediakan hand sanitizer di setiap sudut ruangan.

"Untuk hari pertama ini, kami membuka 7 ruangan yang terdiri dari kelas 7, kelas 8, dan kelas 9. Dan untuk saat ini masih 70 persen orangtua mengizinkan anaknya mengikuti PTM," katanya.

Ia menjelaskan vaksinasi bukan syarat utama anak dapat mengikuti PTM.

Surat keterangan dan izin orang tua menjadi pertimbangan pihaknya mengikutkan anak dalam PTM.

"Total siswa sekitar 1.272 siswa. Untuk pembelajaran tatap muka kurang lebih sekitar 700 siswa. Kita akan gilir setiap harinya agar tidak terjadi cluster Covid-19," ucapnya.

Baca juga: Disdik DKI Bakal Tambah Daftar Sekolah PTM Hingga 1.500 Sekolah di Bulan September

"Antusias anak-anak juga sangat baik dengan dibukanya kembali sekolah," lanjut dia.

Ia berharap orangtua melakukan pendampingan khusus kepada setiap murid ketika datang dan pulang agar setiap anak dapat terkontrol dengan baik.

Dihentikan Tiga Hari Bila Ditemukan Siswa Positif Covid-19

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan berdasarkan data 31 Agustus 2021 sebanyak 1,9 juta tenaga pendidik dan 1,7 juta anak usia 12-17 tahun yang tergolong usia pelajar mendapatkan vaksin penuh.

Program vaksinasi bagi peserta didik dan tenaga pendidik ini, merupakan bentuk perlindungan maksimal yang diberikan pemerintah dalam penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.

"Dari hasil evaluasi Satgas terkait PTM terbatas pada sejumlah daerah Level 1-3, secara umum berjalan baik," kata Wiku, Selasa (31/8/2021).

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas telah diselenggarakan di berbagai daerah dengan level PPKM 1-3.

Hanya Daerah yang vaksinasinya masih rendah yang belum menyelenggarakan PTM terbatas tersebut.

Baca juga: Mulai 1 September 2021, Pemerintah akan Bentuk Satgas Pencegahan Covid-19 di Fasilitas Publik

Adapun daerah yang sudah menjalankan PTM terbatas yakni DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Meski demikian, ditemukan beberapa catatan terkait protokol kesehatan.

"Yang nantinya akan terus diperbaiki baik meliputi random testing, rekapitulasi laporan kasus Covid-19 , maupun cakupan vaksinasi di Satuan Pendidikan," kata Wiku.

Wiku menyarankan daerah yang telah berhasil menurunkan level PPKM, dipersilahkan untuk menyesuaikan pengaturan pembatasan kegiatan sesuai instruksi menteri dalam negeri.

Baca juga: Syarat Terbaru Naik Pesawat di Jawa-Bali, Tak Perlu Tes PCR jika Sudah Vaksin Covid-19 Tahap Kedua

Dibutuhkan sinergi yang kuat antara pemerintah, pihak sekolah, dan orangtua murid agar PTM dapat berjalan lancar dan tidak menimbulkan klaster Covid-19.

Melalui sinergi yang baik ini, maka aktivitas siswa di sekolah dapat terpantau dengan baik dan dapat mencegah potensi penularan Covid-19.

"Jika nanti ditemukan adanya siswa yang terinfeksi Covid-19, maka kegiatan PTM di sekolah tersebut akan dihentikan selama tiga hari," kata Wiku.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved