Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Fakta Covid-19 Menggila di Bogor, ASN WFH Sepekan, Penjual Oksigen Buka 24 Jam

Siasat Wali Kota Bogor tangani lonjakan Covid-19 di wilayahnya, ASN diminta WFH sepekan, disisi lain penjual oksigen keteteran buka 24 jam.

Tribun Jabar/Angga Bhagya Nugraha
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, saat sesi foto di Gedung Balaikota Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/6/2021). (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) 

Sementara sebelum lonjakan Covid-19, Didi mengaku hanya membuka toko dari jam 08.00 WIB pagi sampai jam 18.00 WIB sore.

"Awalnya saya buka dari jam 08.00 WIB pagi, tutup jam 18.00 WIB sore. Tapi meningkatnya kasus Covid-19 ini saya sering ditelepon sama pelanggan, ada yang urgent, ada yang sakit, akhirnya saya rekrut karyawan untuk jaga (toko) malam hari," kata Didi.

Penjualan oksigen pun, kata Didi, meningkat drastis dari 6-8 tabung kecil dalam sehari kini bisa sampai 16 - 18 tabung kecil per hari.

Didi mengaku bahwa pembeli oksigen di malam hari saat ini memang cukup banyak.

"Setiap hari suka ada yang nanyain oksigen, malam pun ada, pak ada oksigen gak pak, gitu. Dinihari, jam 02.00 WIB, tetep, malem-malem ke sini. Buka 24 jam saya karena diteleponin terus, saya kasihan orang butuh oksigen gitu kan," kata Didi.

Tabung Gas. Ketersediaan tabung gas oksigen di Tangsel kini jadi buruan warga
Tabung Gas oksigen (Wartakotalive.com/Rizki Amana)

Harga Isi Ulang Oksigen Naik

Di tengah lonjakan Covid-19 ini, Didi memilih untuk menjual oksigen hanya ukuran kecil untuk orang yang memerlukannya seperti kebutuhan medis.

"Untuk industri saat ini kita tolak, seperti isi ulang tabung yang besar. Karena kita prioritas medis, tabung kecil. Karena satu tabung besar ini bisa jadi enam tabung kecil. Kalau saya jual satu tabung besar berarti saya nyelametin satu orang doang. Tapi kalau kita kecilin kita bisa nyelametin enam jiwa," katanya.

Sebab, pasokan oksigen di tingkat distributor di Bogor saat ini menurutnya juga sudah mulai terasa ada kelangkaan.

Bahkan harga oksigen tabung kecil kini ecerannya naik dari Rp 30 ribu menjadi Rp 35-40 ribu diduga karena kelangkaan tersebut.

"Saya sampai dua hari gak jualan, dari Sabtu siang sampai Minggu kemarin saya tutup total karena nyari oksigen. Ini (tabung besar kosong) saya taruh (di distributor) hari Jumat (25/6/2021), baru jadi tadi, tiga hari kurang lebih," kata Didi.

Baca juga: Kota Bogor Emergency Covid-19, Bima Arya Minta Pusat Keluarkan Kebijakan Lebih Ketat

RS Lapangan Segera Diaktifkan Kembali, Pemkot Bogor Bakal Tambah Faskes

Setelah melakukan pengkajian untuk mengaktivasi Rumah Sakit Lapangan (RS Lapangan) Kota Bogor, akhirnya Pemkot memutuskan untuk mengajukan pengoprasian RS Lapangan.

Seperti diketahui keradaan RS Lapangan merupakan bantuan dari Pemerintah Pusat Melalui BNPB.

Anggaran operasionalnya pun berasal dari pemerintah pusat.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved