Aksi 1812
Akses ke Istana Negara dari Patung Kuda Belum Ditutup, Begini Situasi Jelang Aksi 1812
Jelang aksi 1812, akses menuju Istana Negara dari Patung Kuda belum ditutup oleh kepolisian, beberapa perempuan berkerudung tampak menyiapkan logistik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persaudaraan Alumni 212, Front Pembela Islam (FPI), dan sejumlah ormas Islam yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI siang ini akan melakukan Aksi 1812 di Istana Negara.
Pantauan di lokasi jelang aksi, akses menuju Istana Negara dari Patung Kuda tampak belum ditutup pihak kepolisian.
Massa demo sudah hadir walaupun jumlahnya belum begitu banyak.

Beberapa yang masih dari kalangan perempuan.
Mereka mengenakan kerudung, menurunkan logistik yang dibungkus plastik dan kardus dari mobil pikap yang berhenti di bahu jalan, tepatnya di depan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau di kawasan Patung Kuda.
Baca juga: Water Cannon Siaga Jelang Aksi 1812 di Kawasan Patung Kuda

Sementara itu, petugas berjaga di sisi jalan, memasang tenda darurat di sana.
Tampak beberapa water cannon juga terparkir di lokasi.
Seperti diketahui, Persaudaraan Alumni 212 memastikan Aksi 1812 yang berlangsung hari ini tetap akan digelar di Istana Negara siang nanti, meskipun Polda Metro Jaya tak memberikan izin.
Slamet Ma'arif selaku Ketua PA 212 mengatakan itu, dengan membagikan poster yang menunjukkan aksi menuntut pembebasan Rizieq Shihab itu tetap digelar.
Menurutnya, polisi seharusnya melindungi aksi besok.
"Bukan dihalang-halangi," kata Slamet saag dihubungi, Kamis (17/12/2020).

Hal senada juga dikatakan oleh Wasekjen PA 212 Novel Bamukin.
Dia mengatakan tak pernah dalam masanya demo tak diberikan surat izin.
"Dalam prosedur pelaksaan demo, tidak ada yang namanya izin, namun hanya membrikan surat pemberitahuan," pungkas Novel.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya tak mengeluarkan izin atau Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) terkait rencana Aksi 1812 yang digelar oleh gabungan ormas Islam ANAK NKRI.
"Ya tidak mengeluarkan izin tidak dikeluarkan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus.
Yusri menyebut polisi bakal melakukan upaya preventif agar tidak ada kerumunan di ibu kota.
Pasalnya, Aksi 1812 berpotensi menimbulkan kerumunan massa.
"Preventif kita mulai dari bekasi dari daerah kita sampaikan kalau ada kerumunan massa. Kita sampaikan tidak boleh ada kerumunan. Operasi kemanusiaan yang akan kita lakukan," lanjut Yusri.
Baca juga: Demo 1812, Polda Metro Kedepankan Operasi Kemanusiaan Sebelum Penegakan Hukum
Selain itu, Polda Metro juga akan menurunkan personel di lapangan.
"Tetap ada. Nanti akan kita sampaikan, kita akan rapat dulu," pungkasnya.
Diketahui, dari poster yang diterima Tribunnews, beberapa tuntutan oleh ANAK NKRI akan disuarakan dalam aksi Jumat besok.
Tuntutan pertama yakni meminta pengusutan tuntas terhadap enam laskar FPI yang tewas oleh polisi di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.
Tuntutan kedua yakni meminta Rizieq Shihab yang ditahan di Polda Metro Jaya agar dibebaskan.
Kemudian, tuntutan ketiga yakni meminta agar kriminalisasi terhadap ulama dihentikan.
Selain itu, mereka juga menegaskan agar tak ada lagi diskriminasi hukum.