Selasa, 30 September 2025

Pengakuan Kapten, Masih 17 Tahun dan Pimpin Komplotan Penodong di Terminal Tanjung Priok

Komplotan penodong di Terminal Bus Tanjung Priok selalu membawa senjata tajam saat beraksi.

Editor: Sanusi
tribun jakarta
MRR alias Kapten, remaja yang pimpin komplotan penodong di Terminal Bus Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

Menurut Paksi, Kapten disegani anggota komplotan penodong yang lebih tua darinya dengan alasan tertentu.

Sebelum Kapten, sang ibu yang kini dipenjara karena kasus serupa sempat menjadi pemimpin anggota komplotan tersebut.

"Sehingga pelaku lain yang dia pimpin adalah merupakan anak buah bapak dan ibunya," tutur Paksi.

Diketahui, kasus terakhir yang mengawali penangkapan komplotan ini terjadi pada Rabu (14/10/2020) lalu.

Kala itu, komplotan yang dikomandoi Kapten menodong seorang pria bernama Bahrudin (36) di Terminal Bus Tanjung Priok.

Selain kehilangan ponsel serta uang tunai Rp 55.000, Bahrudin juga mengalami luka tusukan di tangan dan punggungnya akibat ditodong Kapten cs.

Saat ini, polisi masih mengejar para pelaku lainnya yang tergabung dalam komplotan ini.

Modus pelaku

MRR alias Kapten (kanan) dan DS, pelaku penodongan yang biasa beroperasi di Terminal Bus Tanjung Priok, Jakarta Utara.
MRR alias Kapten (kanan) dan DS, pelaku penodongan yang biasa beroperasi di Terminal Bus Tanjung Priok, Jakarta Utara. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

Aparat Polsek Tanjung Priok meringkus komplotan penodong yang biasa beroperasi di Terminal Bus Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Sebanyak dua orang pelaku berinisial MRR dan DS diringkus usai menodong serta merampas barang berharga dari korbannya, Bahrudin (36), pada Rabu (14/10/2020) petang silam.

Kapolsek Tanjung Priok Kompol Hadi Suripto menjelaskan, kejadian penodongan ini berawal saat Bahrudin baru saja mengantar kerabatnya ke terminal tersebut.

Setelah kerabatnya naik bus, korban kemudian hendak beranjak pulang.

Namun, ketika Bahrudin belum keluar dari area terminal, pelaku MRR menghampirinya dan meminta uang.

"Setelah berada di area terminal, korban dihampiri MRR alias Kapten dengan modus meminta uang Rp 2.000," kata Hadi dalam konferensi pers di Mapolsek Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (23/10/2020).

Rupanya, rekan-rekan MRR yang merupakan sesama penodong telah memantau korban dari jauh.

Usai korban memberikan uang kepada MRR, mereka langsung menyergap korban dan melancarkan aksinya.

Delapan orang anggota penodong ini juga menggeledah badan serta mengancam Bahrudin dengan senjata tajam.

Akibat penodongan ini, Bahrudin kehilangan ponselnya serta uang tunai dari saku celananya sebesar Rp 55.000.

"Para pelaku kita tangkap setelah sempat melarikan diri. Kita melakukan pengejaran ke sekitar terminal dan menangkap MRR serta DS," kata Hadi.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, MRR dan DS dijerat pasal 365 KUHP tentang pencurian dan kekerasan.

Polisi juga menyita barang bukti senjata tajam yang dipakai kedua pelaku untuk beraksi.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Pengakuan Kapten, Remaja yang Pimpin Komplotan Penodong Terminal Tanjung Priok

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan