Virus Corona
Anies: Jangan Anggap Ringan, Jangan Merasa Kita Sudah Terbebas dari Wabah Covid-19
Anies meminta warga DKI Jakarta tidak menganggap enteng penyebaran Covid-19 di Jakarta.
lihat foto
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan lonjakan kasus covid-19 di DKI Jakarta merupakan peringatan agar masyarakat lebih waspada.
Untuk diketahui, Jakarta mencatatkan rekor baru yakni 404 kasus pada Minggu, (12/7/2020).
Selain itu rasio perbandingan angka positif dengan jumlah spesimen yang diperiksa atau positivity rate di DKI melonjak dua kali lipat menjadi 10,5 persen.
"Ini suatu peringatan bagi kita bahwa kita harus lebih waspada lebih disiplin," kata Anies dalam konferensi pers secara virtual.
Baca: Data 12 Juli: Jawa Timur Tertinggi Penambahan Kasus Positif Covid-19
Anies meminta warga DKI Jakarta tidak menganggap enteng penyebaran Covid-19 di Jakarta.
Apalagi selama pemberlakukan PSBB transisi dari 4 Juni sampai 12 Juli ada 6748 kasus baru.
"Jangan anggap ringan, jangan merasa kita sudah terbebas dari wabah Covid-19, lonjakan ini, merupakan peringatan bagi kita semua," katanya.
Dalam menanggulangi Pandemi Covid-19 di DKI Jakarta, menurut Anies, pihaknya selalu memperhatikan positivity rate-nya.
Angka positivity rate tersebut menjadi acuan Pemprov DKI apakah penyebaran Covid-19 harus dapat dikendalikan atau tidak.
"Memang karena kita aktif melakukan tracing, tapi selama ini tambah kasusnya positivity ratenya di bawah 5 persen , artinya misal ditemukan 200 kasus tapi 200 dari 4 ribu tes, maka dia hanya 5 persen, berbeda dari 200 dari seribu tes, maka dia 20 persen, kami selalu perhatikan angka persentasenya," ujarnya.
Untuk diketahui temuan kasus positif Covid-19 di DKI mencapai 404 kasus pada Minggu (12/7/2020).
Secara keseluruhan angka positif di DKI mencapai 14517.
Sementara itu pasien sembuh 160 sehingga total menjadi 9200. Jumlah pasien meninggal 10 sehingga total 691.
Secara nasional pada hari yang sama kasus positif Covid-19 bertambah 1.681 orang, sehingga total menjadi 75.699 kasus.
Jumlah pasien sembuh mencapai 919 pasien, sehingga akumulasi kasus sembuh sebanyak 35.638 orang.
Sementara yang meninggal dunia terdapat 71 jiwa sehingga menjadi 3.606.
