Bulog Salurkan Lebih dari 3.3 Juta Paket Beras 25 Kg di Jabodetabek dari Bantuan Presiden
Adapun bantuan presiden berupa beras sebanyak 25 KG itu sudah disalurkan Bulog ke masyarakat melalui dua tahap.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Simpang siur informasi belakangan ini kerap menyebutkan bahwa bantuan sosial dari presiden di masa pandemi covid-19 ini kepada masyarakat tidak tepat sasaran terbantahkan oleh paparan hasil kinerja yang dilakukan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) melalui Kemensos.
Seperti diketahui wabah covid-19 yang muncul sejak Februari jelas membawa dampak yang lumayan memberatkan atas kehidupan sosial dan perekonomian masyarakat.
Itu sebabnya Bulog selaku badan ketahanan nasional ditugaskan Presiden melalui Kementrian Sosial selaku penyedia data masyarakat yang layak menerima bantuan, untuk menyalurkan bantuan dari presiden berupa paket beras premium sebanyak 25 KG per KPM.
Adapun bantuan presiden berupa beras sebanyak 25 Kg itu sudah disalurkan Bulog ke masyarakat melalui dua tahap.
Tahap pertama dilakuakn pada periode tggl 5-22 Mei 2020 sebanyak 1.457.612 paket dengan total beras sebanyak 36.440 ton.
Sementara tahap kedua sudah dilakukan pada periode 1-15 Juni 2020 kemarin.
Adapun jumlah paket yang dibagikan ditahap kedua mencapai 1.861.856 paket dengan total beras sebanyak 46.546 ton
Tahap kedua jumlah pemerima beras dari bantuan presiden memang bertambah.
Disbanding dari tahap ke 1 ada 1.457.612 paket yang dibagikan ke masyarakat.tahap kedua jadi 1.861.856.paket, karena ada pembaharuan data dari Kemensos.
Dengan asumsi wabah Covid-19 ini sangat berdampak bagi masyarakat.
"Jadi bisa saja orang yang tadinya sebelumnya bukan penerima bantuan jadi penerima lantaran kehilangan lapangan pekerjaan atau PHK. Apalagi tenaga lepas harian banyak juga ya yang terdampak,” kata Tri Wahyudi Saleh, Direktur Operasi Bulog di Jakarta, Jumat (10/6/2020).
Untuk bisa menyalurkan bantuan lebih dari 3.3 juta paket beras premium yang didapatkan dari seluruh petani lokal di tanah air, Bulog juga membutuhkan beberapa pendukung seperti ketersediaan armada dan tenaga buruh.
Berdasarkan data yang ada total armada pada tahap 1 sebanyak 10.847 truk. Sementara total armada untuk tahap 2 diperlukan 10.027 truk untuk mengangkut beras.
Ditambah lagi dengan kebutuhan tenaga buruh lepas harian sebanyak 110 orang untuk tahap pertama dan 110 orang ditahap kedua.
Dengan asumsi Rata-rata paket terkirim perhari sebanyak 80.970 paket ditahap ke-1 dan ditahap ke-2 rata-rata paket terkirim perhari sebanyak 135.616 paket.
Dengan total gudang sebanyak 16 Gudang terdiri dari 2 gudang utama dan 14 gudang pendukung.
Terkait dengan kabar bahwa beras raskin yang dijadikan bantuan, Bulog juga menepis kabar tak sedap tersebut.
Terbukti bahwa Bulog benar-benar menjalan perintah Presiden RI untuk memberikan bantuan berupa beras premium ke masyarakat disekitar kawasan Jabodetabek.
Beras premium itu didapatkan dari seluruh petani local yang tersebar di kepulauan Jawa, Sumatara hingga Indonesia Timur.
Bulog juga menegaskan berani menjamin bahwa beras bantuan Presiden yang disalurkan untuk masyarakat kawasan Jabodetabek sudah melaui tahap Quality Contrrol (QC) yang sangat ketat.
Memang komoditinya hanya beras 25 KG saja.Namun terkait dengan beras yang disalurkan untuk bantuam Presiden itu melalui proses QC yang sangat ketat.
"Seperti warna, bau, kutu, batu dan lainnya sangat detail diperhatikan langsung oleh saya sebagai direktur operasional Bulog selaku penaggung jawabnya," katanya.
Bahkan pernah ada kasus 50 ton beras di reject setelah tidak lolos proses QC bulog karena memang tidak layak untuk diberikan.
"Jadi memang bukan sembarang beras seperti yang rame diberitakan sebelumnya seperti beras raskin yang dibagikan. Jadi benar-benar beras premium bukan medium,” kata Tri Wahyudi Saleh, selaku Direktur operasi Bulog.
Setelah dua tahap dilalui, Bulog mengapresiasi kepercayaan yang diberikan Kemensos untuk melaksanakan pengadaan dan penyaluran bansos tersebut. Kedepan Bulog akan terus mengevaluasi kinerjanya agar terus menjadi lebih baik lagi. Apalagi Presiden sudah mengumumkan bahwa Bansos ini akan terus dijalankan hingga akhir tahun 2020 mendatang.