UPDATE Remaja Pembunuh Bocah yang Alami Pelecehan Seksual, Minta Ditemani Psikolog sampai Melahirkan
Remaja berinisial NF (15) yang membunuh bocah di Sawah Karang, Jakarta Pusat, pada Maret lalu, ternyata menjadi korban pelecehan seksual.
"Kondisi fisiknya tampak sehat dan sudah mampu menjaga kebersihan diri," kata Harry, Kamis.
Minta Ditemani Psikolog
Saat berada di Balai Anak, NF mendapat terapi dari psikolog Handayani.
NF bahkan meminta Handayani tetap berada di Balai Anak Jakarta, karena sudah merasa nyaman.
"NF meminta Handayani terus menemaninya sampai anaknya lahir," ungkap Harry.
Kasus Pelecehan Seksual Perlu Diselidiki
Dikutip dari Kompas.com, Harry menyebut, NF berada dalam dua posisi sekaligus, yaitu sebagai pelaku pembunuhan dan menjadi korban kekerasan seksual.
Ia pun berharap agar kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh tiga orang terdekat NF itu diselidiki polisi.
"Kasus kedua (pelecehan seksual) juga perlu diselidiki untuk mendapatkan kesimpulan logis mengapa anak ini melakukan tindak kekerasan," terang Harry.

Kasus Pembunuhan Bocah
Diketahui, NF ditetapkan menjadi tersangka pembunuhan tetangganya sendiri yang berusia 6 tahun.
NF menyerahkan diri ke polisi pada 6 Maret 2020 lalu, dan mengaku meletakkan jasad korban di dalam lemari.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, pelaku memperlihatkan kondisi yang tenang saat bertemu dengan penyidik.
"Tenang sekali dia. Jawabannya tenang dan santai. Itu berulang kali," ungkap Yusri, dikutip dari TribunJakarta.com, Minggu (8/5/2020).
Baca: FAKTA 1 Keluarga di Bantaeng Bunuh Remaja dan Sandera 3 Warga, Motif Malu hingga Dugaan Kerasukan
Baca: Puluhan Remaja Diamankan Saat Balap Liar dan Pesta Miras, 2 di Antaranya Perempuan
Baca: Polisi Ungkap Fakta Berbeda Soal Motif Satu Keluarga Bunuh Remaja Perempuan 16 Tahun di Bantaeng
NF diketahui menyukai binatang, tapi pelaku juga sering menyiksa binatang tersebut.
Menurut Yusri, NF melakukan penyiksaan saat dirinya tak senang.
Pelaku diketahui pernah menusuk-nusuk kodok hidup memakai garpu.
Tak hanya pada kodok, pelaku juga melakukan hal yang sama saat menemukan cicak.
(Tribunnews.com, TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat, Kompas.com/Rindi Nuris Velarosdela)