Fakta-fakta Suami Bunuh Istri di Bekasi, Sejam Kemudian Suaminya Meninggal Karena Kelelahan
Meski kerap terdengar keributan, warga selama ini tidak pernah ada yang mengusik urusan rumah tangga pasutri tersebut.
"Habis magrib kira-kira saya dengar suara ribut-ribut, cuma waktu itu yang yang kedengaran cuma suara istrinya," kata Langgeng, Selasa, (28/4/2020).
Langgeng dan warga sekitar yang bermukim tidak jauh dari kediaman pasutri, mengaku sudah biasa mendengar suara keributan.
Bahkan suara cekcok malam itu dianggap tidak ada beda dengan keributan-keributan yang sudah pernah terjadi.
Kalimat umpatan hingga kata-kata cacian menjerumus kasar menurut Langgeng, sudah pasti terdengar dan keluar daru mulut sang istri.
"Pas sorenya masih keliatan beli gorengan berdua, tapi pas magrib udah berisik banget, istrinya nangis teriak-teriak kata-kata kasar," ungkapnya.
Langgeng menambahkan, sang suami selama ini ketika terdengar suara keributan lebih cenderung diam.
"Kalau suaminya jarang kedengeran suaranya, dia kebanyakan diam aja, suaminya lebih tua sekitar 50an umurnya kalau istrinya sekitar 40an tahun," ujarnya.
Meski kerap terdengar keributan, warga selama ini tidak pernah ada yang mengusik urusan rumah tangga pasutri tersebut.
Langgeng menuturkan, taraf keributan antara pasangan suami istri itu, sejauh yang dia tahu memang sebatas cekcok tidak pernah ada keributan sampai melakukan kekerasan fisik.
"Kalau ribut suara aja kedengeran, enggak ribut-ribut sampai kedengeran piring pecah, warga sini mau nyamperin enggak enak (ketika mendengar keributan) karena itukan urusan rumah tangga orang, kecuali kalau ada yang minta tolong baru warag beranikan," tegas dia.
Akur saat beli gorengan
Pasangan suami istri (pasutri), Karyadi (55) dan Cristy Handayani (43) sempat terlihat akur membeli gorengan sebelum malam hari bertengkar hebat hingga ditemukan tewas.
Hal ini diungkapkan tetangga depan rumah bernama Langgeng (22), dia mengatakan, Karyadi dan Cristy terlihat keluar pada sore hari hari berboncengan sepeda motor.
"Pas sorenya masih keliatan beli gorengan berdua, tapi pas magrib udah berisik banget, istrinya nangis teriak-teriak kata-kata kasar," ungkapnya.
Langgeng menjelaskan, malam itu tangisan keras dari istrinya terdengar jelas hingga ke rumahnya.
"Kedengeran suaranya (nangis) kenceng, emang sering berantem," jelasnya.
Pasutri Karyadi dan Cristy tinggal hanya berdua, kegiatan sang istri sehari-hari banyak dihabiskan dengan aktivitas bekerja, sedangkan sang suami lebih banyak berdian di dalam rumah.
Kecurigaan warga muncul ketika pada Senin, (27/4/2020) siang, lampu teras yang biasanya sudah mati waktu itu masih menyala, ditambah posisi pintu depan yang terlihat setengah terbuka.
"Karena biasanya dia abis magrib aja udah rapet (pintu rumahnya), lampu juga pasti abis subuh udah pada dimatiin, curiga warga sini dipanggilin terus enggak nyaut-nyaut," tuturnya.
Sebagai tetangga dekat, Langgeng mengakui pasutri Karyadi dan Cristy memang tidak begitu akrab dengan warga sekitar.
"Enggak tertutup dia orangnya, enggak ada yang begitu deket keluar paling enggak jauh kaya tibang ke warung enggak gaul," terangnya.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Wijonarko mengatakan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pihaknya, penyebab kematian pasutri ini masig-masing akibat kehabisan nafas dan serangan jantung.
"Dari hasil olah TKP (tempat kejadian perkara) ditemukan bantal yang sudah bersimbah darah, di duga istrinya di bekap menggunakan bantal hingga tidak bernyawa (oleh sang suami)," kata Wijonarko, Selasa, (28/4/2020).
Kemudian, setelah menghabisi nyawa istrinya, sang suami rupanya mengalami serangan jantung akibat kalap.
"Setelah meninggal, tidak jauh dari mayat istrinya, di temukan korban yang merupakan suami dari istri tersebut, memang suami mempunyai riwayat penyakit jantung," ucapnya.
"Kemungkinan suaminya kelelahan (usai membekap istrinya) dan meninggal tiga meter dari jasad istrinya," tambahnya.
Adapun motif dari peristiwa ini kata Wijonarko, diduga masalah rumah tangga yang sudah memburuk sejak beberapa tahun terakhir.
"Dari informasi sementara kita mendapatkan keterangan kedua korban sering cekcok dan sebelum kejadian tersebut adanya keributan yang besar," kata Wijonarko.
Sebelumnya diberitakan, pasutri di Kota Bekasi ditemukan tewas di rumahnya Kampung Pedurenan, RT01/07, Kelurahan Jatiluhur, Kecamatan Jatiasih, Senin, (27/4/2020).
Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan, penemuan jasad pasutri ini pertama kali diketahui warga sekitar sekira pukul 12.30 WIB.
"Saksi melihat pintu ruang tamu terbuka dan melihat lampu teras menyala padahal sudah siang hari," kata Erna saat dikonfirmasi.
Erna mejelaskan, saksi selanjutnya mencoba memanggil dari luar namun tidak mendapatkan respon. Ia lalu mencoba melapor ke ketua RT dan Linmas setempat.
"Kemudian mereka bersama-sama melihat ke dalam rumah dan menemukan kedua pasangan suami istri tersebut sudah dalam keadaan tidak bernyawa," jelasnya.
Jasad suami ditemukan di ruang dapur dengan kondisi tergeletak di atas lantai, sedangkan jasad istri ditemukan dalam keadaan terlentang di atas lantai di ruang tamu. (TribunJakarta.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Sederet Fakta Pasutri Tewas di Bekasi, Istri Sempat Nangis Teriak-teriak Saat Cekcok Setelah Magrib