Polisi Ungkap 13 Kasus Perampokan saat PSBB Jakarta, 3 Tersangka Ditembak Mati
17 kasus kriminal di masa PSBB Jakarta. tiga orang tersangka tak luput dari timah panas polisi
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam upaya mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19.
Salah satu kebijakannya berdampak pada minimarket yang harus tutup di jam tertentu.
Baca: FAKTA Perampokan di Minimarket Saat PSBB di Bogor, Karyawan Ditodong Clurit hingga Disekap
Namun, hal itu justru dimanfaatkan segelintir orang untuk berbuat aksi kriminal.
Polda Metro Jaya setidaknya telah melakukan penindakan sebanyak 17 kasus kriminal di daerah yuridiksinya sepanjang April 2020 ini.
Secara rinci, 13 kasus perampokan telah diungkap polisi.
Catatan Polda Metro Jaya, terjadi peningkatan angka kriminalitas sebesar 10 persen di wilayah Jadetabek selama pandemi Covid-19 sejak Maret hingga April 2020.
Jenis kriminalitas yang sering terjadi selama pandemi Covid-19 adalah penyebaran berita bohong, perampokan atau pencurian dengan pemberatan (curat) minimarket, pencurian kendaraan bermotor, dan penyalahgunaan narkoba.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, polisi menembak mati dua tersangka perampokan minimarket yang berusaha melawan polisi.
Sementara, 18 tersangka lainnya masih menjalani proses penyidikan di Polda Metro Jaya.
Baca: Ulah Warga yang Nekat Mudik: Masuk Bagasi Bus Bayar 450 Ribu, Lolos dari Pemantauan
"Kita amankan sekitar 20 tersangka, yang dilakukan tindakan tegas terukur sekitar 2 orang. Jadi, 18 (tersangka) masih dalam proses, dua tersangka ditindak tegas karena mencoba mengancam jiwa petugas maupun masyrakat," kata Yusri kepada wartawan, Senin (27/4/2020).
Dikutip dari Kompas.com, ada tiga tersangka perampokan minimarket yang ditembak mati polisi karena berusaha melawan saat hendak ditangkap.
Perampokan di Jakarta Timur

Polisi menembak mati YS yang merampok minimarket di Jalan Masjid Al Wustho, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Kamis (23/4/2020) dini hari.
Dia ditembak mati karena berusaha menyerang polisi menggunakan senjata tajam parang.