Jumat, 3 Oktober 2025

Siswi SMP Bunuh Bocah

Siswi SMP Pembunuh Bocah 6 Tahun Sering Curhat Lewat Gambar, Polisi: Tokoh Favoritnya Slender Man

AKBP Susatyo Purnomo mengungkapkan, remaja yang menjadi pelaku pembunuhan bocah berusia 6 tahun, sering menggambar perempuan yang bersedih.

Penulis: Nuryanti
Tribun Jakarta - Warta Kota
Sosok horor tokoh idola siswi SMP pembunuh bocah 6 tahun, 13 gambar perempuan sedih diselidiki. 

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menyebut, satu diantara film yang sering ditonton oleh NF yakni Chucky.

Film tersebut diketahui mengisahkan tentang boneka pembunuh.

"Tersangka ini sering menonton film horor. Salah satunya Chucky."

"Dia senang menonton film horor itu memang hobinya itu," kata Yusri, dikutip dari Kompas.com, Minggu.

Ia mengungkapkan, pelaku menyerahkan diri ke polisi dan kooperatif dalam menjalani pemeriksaan.

Baca: Sikap Siswi SMP Pembunuh Bocah Ini Berubah Sejak Duduk di SMP

Baca: Ayah Bocah 5 Tahun Tak Sangka Anaknya Dibunuh Gadis ABG, Terungkap Perubahan Drastis Pelaku Saat SMP

Pelaku mengaku mempunyai hasrat untuk membunuh orang dan sudah tak terbendung lagi keinginannya itu.

Sehingga, NF membunuh korban yang saat itu sedang berada di rumah.

"Memang tersangka ini punya hasrat untuk membunuh orang, tapi saat hari ini dia sudah tidak bisa menahan lagi," ungkap Yusri.

KPAI Sebut Adegan Film Bisa Pengaruhi Anak

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti mengatakan, adegan dalam sebuah film bisa memengaruhi perilaku anak-anak yang memang mempunyai sifat peniru.

"Anak adalah peniru ulung dari apa yang dia lihat langsung di lingkungannya atau dia lihat melalui tayangan di televisi dan film," kata Retno, dikutip dari Kompas.com, Minggu.

Komisioner KPAI Retno Listyarti
Komisioner KPAI Retno Listyarti (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Menurut Retno, ada faktor lain yang mendasari pelaku tega untuk membunuh tetangganya tersebut.

Sehingga, tidak sepenuhnya motif pembunuhan didasari oleh film yang pernah ditonton.

"Meskipun dampak tayangan tersebut bukanlah faktor tunggal, bisa saja ada faktor lain yang memicu perilaku tersangka," ungkapnya.

Baca: Orangtua Siswi SMP yang Bunuh Bocah 6 Tahun Diperiksa, Polisi Cecar Pertanyaan soal Kebiasaan Pelaku

Baca: Banyak Pesan Kebencian untuk Ayah, Polisi Akhirnya Periksa Orangtua Siswi SMP yang Bunuh Bocah

Ia kemudian meminta adanya pengawasan dari orang tua terkait tontonan dari anaknya.

"Di sinilah pentingnya para orang tua untuk melakukan pendampingan dan pengawasan terhadap apa yang ditonton anak-anak mereka, baik melalui televisi maupun aplikasi YouTube."

"Mengingat mayoritas anak sudah memiliki telepon genggam," jelas Retno.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar/Rindi Nuris Velarosdela) (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved