Sabtu, 4 Oktober 2025

Banjir di Jakarta

Operasi Modifikasi Cuaca Hari Ketiga Diarahkan ke Barat-Barat Daya dan Barat-Barat Laut Jabodetabek

Setelah sempat terkendala hujan, akhirnya operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan pada hari ketiga berhasil dilaksanakan.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Dok BPPT
Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan pada hari ketiga berhasil dilaksanakan. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah sempat terkendala hujan, akhirnya operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan pada hari ketiga berhasil dilaksanakan.

Operasi yang diterapkan melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) di bawah kendali Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ini rencananya akan dilakukan sebanyak dua sorti.

Samba Wirahma selaku Koordinator Lapangan BBTMC mengatakan dua jenis pesawat yang dipinjam dari TNI Amgkatan Udara (AU), yakni Cassa-212 A-2105 dan CN-295 A-2901 sedang dioperasikan untuk menyemaikan garam atau Natrium Klorida (NaCl) terhadap potensi awan hujan di luar Jabodetabek.

"Di Halim (memang sempat) hujan, tapi Cassa 212 dan CN 295, dua-duanya sudah terbang," ujar Samba, di Jakarta, Minggu (5/1/2020).

Baca: Momen Anies Baswedan Disebut Gubernur Rasa Presiden saat Kerja Bakti Banjir, Apa Tanggapannya?

Ia menjelaskan pada sorti 1, Cassa 212 membawa 800 kg garam untuk disemaikan pada potensi awan di area Barat-Barat Laut Jabodetabek.

Sementara CN 295 mengangkut 2.400 kg untuk disemaikan di wilayah Barat-Barat Daya Jabodetabek.

"Cassa (untuk) area Barat-Barat Laut. CN area Barat-Barat Daya (Jabodetabek)," jelas Samba.

ILUSTRASI - TMC - Petugas sedang memasukkan garam kedalam konsul garam untuk melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Pangakalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Selasa (24/9). Hercules milik TNI AU diperbantukan untuk melakukan penyemaian awan atau hujan buatan yang langsung menebarkan empat ton garam di beberapa titik di Riau.
ILUSTRASI - TMC - Petugas sedang memasukkan garam kedalam konsul garam untuk melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Pangakalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Selasa (24/9). Hercules milik TNI AU diperbantukan untuk melakukan penyemaian awan atau hujan buatan yang langsung menebarkan empat ton garam di beberapa titik di Riau. (Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir)

Hal ini dilakukan untuk menjatuhkan hujan di area tersebut sebelum mencapai wilayah Jakarta dan kota penyangga di sekitarnya.

Operasi hujan buatan ini dilakukan melalui Posko TMC di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, sejak 3 Januari 2020 dengan bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta TNI AU.

Pagi tadi, cuaca Jakarta memang diselimuti awan gelap karena kota ini baru saja diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi.

Baca: Suami Istri Korban Terdampak Banjir di Kampung Pulo Tewas Terbakar Setelah Nyalakan Lilin

Tribunnews.com pun menanyakan terkait persiapan operasi hujan buatan pada Minggu (5/1/2020) pagi kepada Kepala BBTMC BPPT Tri Handoko Seto.

Seto mengakui bahwa persiapan operasi hujan buatan pada hari ketiga ini agak terganggu karena Jakarta diguyur hujan pada pagi hari.

Padahal pihaknya tengah melakukan persiapan untuk operasi penyemaian garam atau Natrium Klorida (NaCl) terhadap potensi awan hujan yang ada agar bisa jatuh di wilayah lainnya sebelum mencapai Jabodetabek.

Baca: Satu Keluarga Tewas Akibat Keracunan Gas Genset di Jakarta Timur, Hidung Korban Mengeluarkan Darah

"Tetap kami lakukan, tapi awan telah datang terlebih dulu ke Jakarta sehingga persiapan kita terganggu hujan," ujar Seto kepada Tribunnews, Minggu pagi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved