Minggu, 5 Oktober 2025

Banjir Terjang Bekasi, Gedung SDN V Jati Rasa Porak Poranda

Mulai dari ruang kelas, ruang guru, perpustakaan, kamar mandi, hingga ruang kepala sekolah pun luluh lantak

Tribunnews.com/Igman Ibrahim
SDN V Jati Rasa, Kota Bekasi, Jawa Barat rusak akibat terjangan banjir, Jumat (3/1/2020) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Bencana banjir yang melanda kota Bekasi tak hanya merusak sejumlah pemukiman warga.

Sekolah pun turut rusak menjadi korban akibat terendam oleh air.

Baca: Blusukan ke Tangerang, Iriana Jokowi Bagikan Bantuan ke Warga Terdampak Banjir

Salah satunya terjadi di SDN V Jati Rasa, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Berdasarkan pemantauan Tribunnews.com pada Jumat (3/1/2020) sore, sekolah dengan jumlah siswa mencapai 400 orang itu rusak tak beraturan.

Mulai dari ruang kelas, ruang guru, perpustakaan, kamar mandi, hingga ruang kepala sekolah pun luluh lantak.

Air yang menerjang sekolah tersebut menyeret semua properti dan dokumen penting sekolah.

Di koridor kelas, lumpur setinggi mata kaki orang dewasa masih mengenang.

Papan tulis, kursi, meja dan semua perlengkapan sekolah hanyut oleh aliran air yang menggenangi sekolah setinggi 4 meter.

Ketika ditemui Tribunnews.com, kepala sekolah dan guru sekitar 6 orang tengah bergotong royong melakukan pembersihan sekolahnya dengan alat seadanya.

SDN V Jati Rasa, Kota Bekasi, Jawa Barat rusak akibat terjangan banjir, Jumat (3/1/2020)
SDN V Jati Rasa, Kota Bekasi, Jawa Barat rusak akibat terjangan banjir, Jumat (3/1/2020) (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)

Mereka pun hanya bisa meratapi barang-barang sekolahnya yang ludes diterjang banjir.

"Yang selamat cuma di atas ada dua kelas," kata Kepala Sekolah SDN V Jati Rasa, Kota Bekasi, Jawa Barat, Nurhayati ketika berbincang dengan Tribunnews.com, Jumat (3/1/2020).

Nurhayati menceritakan awal mula mengetahui kabar sekolahnya terendam banjir.

Pada Rabu (1/1/2020) dini hari, ia mendapatkan informasi dari salah seorang guru melalui grup WhatsApp sekolah akan kembali banjir.

Sontak pada subuh-subuh, ia langsung bergegas menuju sekolahnya dengan menggunakan motor.

Ketika perjalanan menuju kesana, ia pun tertahan di depan jalan masuk menuju sekolahnya karena banjir telah berada di ketinggian yang dalam.

Saat itu, dia melihat banyak mobil-mobil terhanyut oleh derasnya debit air.

Sebagai informasi, SDN V Jati Rasa masih satu daerah dengan pemukiman dengan pondok gede permai yang banjir hingga ketinggian 5 meter.

"Yang saya khawatirkan banyak guru-guru saya yang tinggal disekitar sekolah. Disitu saya update terus tanya via WA sampai siang. Begitu dengar kabar ada yang sudah dievakuasi saya lega. Tapi banyak yang saat itu lost kontak," ungkap dia.

Nurhayati bilang, hampir setiap hari ia memantau terus kondisi sekolahnya hingga air surut.

Bahkan sesudah surut, ia langsung bergegas melakukan pembersihan sekolahnya dengan alat seadanya.

"Tadi saya laporan via WA ke ibu Kabid dinas pendidikan kota Bekasi untuk minta paling tidak ketahui kerusakan sekolah yang ada di Jatiasih. Paling tidak kalau dishare seperti itu ada bantuan yang bisa kita terima walaupun tidak 100 persen," tutur dia.

Ia juga mengharapkan, pemerintah daerah bisa merelokasi sekolahnya ke tempat yang tidak lagi banjir.

Sebab, hampir setiap tahun sekolahnya menjadi langganan banjir.

Bahkan baru-baru ini, ia baru memperbaiki atap ruang sekolah yang jebol dengan mencari dana yang dikumpulkan dari sumber manapun.

Salah satunya, dari dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang tersisa di sekolah.

"Tapi dana BOS kan hanya sedikit. Sisanya saya cari dimana saja asalkan bisa benarkan sekolah. Tapi gak lama banjir lagi kayak gini. Saya jadi merasa sia-sia," bebernya.

Akibat banjir ini, kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut jadi terganggu.

Baca: Warga Sebut Ada Orang Tak Dikenal Mencuri Barang di Rumah Korban Banjir dan Longsor di Bogor

Nurhayati mengharapkan ada bantuan cepat dari pemerintah provinsi membenahi sekolahnya.

"Kalau mulai besok belum bisa karena ada seperti ini dan karena yang dulu juga sampai 2 Minggu. Dulu kan pernah banjir begini, 2 Minggu baru bisa masuk," tukasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved