Banjir di Jakarta
Usulan Anies dan Basuki soal Naturalisasi Vs Normalisasi, Ahli Tata Kota: Usulan PUPR Lebih Mungkin
Perbedaan pendapat Anies Baswedan yang ingin naturalisasi dan Basuki Hadimuljono normalisasi demi tangani banjir di Jakarta. Ini kata ahli tata kota.
Penulis:
Ifa Nabila
Editor:
Wulan Kurnia Putri
Hal inilah yang menurut Nirwono kurang memungkinkan.
"Tetapi di sini bisa dipadukan. Kalau lahan-lahannya itu cukup lebar, bisa dilakukan naturalisasi, tetapi untuk lahan-lahan yang sempit, hanya bisa dilakukan normalisasi," jelas Nirwono.
"Kalau nanti itu semua dinaturalisasi, maka semakin banyak rumah yang harus direlokasi, ini kan persoalannya di situ," imbuhnya.
Berikut video lengkapnya:
Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Basuki sempat mengungkapkan kekecewaannya lantaran sungai Ciliwung belum semua dinormalisasi.
Basuki menyebut wilayah sungai Ciliwung yang sudah dinormalisasi bebas dari luapan banjir.
Padahal baru 16 km dari 33 km dari keseluruhan sepanjang sungai Ciliwung.
"Mohon maaf, Bapak Gubernur, selama penyusuran Kali Ciliwung ternyata sepanjang 33 km itu yang sudah ditangani, dinormalisasi 16 km," ujar Basuki.
"Di 16 km itu kita lihat Insya Allah aman dari luapan. Tapi yang belum dinormalisasi tergenang (air)," sambungnya.
Sementara itu, Anies sudah menyampaikan bantahannya bahwa tak semua wilayah yang sudah dinormalisasi bebas banjir.
Ia memberi contoh Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur yang ia kunjungi pada Kamis (2/1/2019) sore.
"Yang terkena banjir itu di berbagai wilayah. Jadi ini bukan sekadar soal yang belum kena normalisasi saja, nyatanya yang sudah ada normalisasi juga terkena banjir," ujar Anies, dikutip dari Kompas.com.
(Tribunnews.com/Ifa Nabila)