Ketika PDIP Bandingkan Kinerja Anies di Jakarta dengan Risma di Surabaya
Puluhan wakil rakyat itu mendatangi Balai Kota Surabaya dan melongok ruang kerja Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Sedangkan Jakarta sekitar 12 juta penduduk dengan satu gubernur, lima walikota.
Dalam anggaran tersebut, Risma mampu membuat lebih dari 250 kilometer jalan baru, dan juga membangun saluran pengairan menjadi basis utama pembuatan saluran drainaise, yang diatasnya dapat digunakan sebagai jalan, saluran yang dibuat sangat besar dengan ketinggian 6 meter hingga 7 meter, lalu pedestrian di tata atasnya dengan bahan granit yang kokoh dan kuat.
Dan juga ada sekitar 1.400 perpustakaan baru. Dalam hitungan kasarnya, dalam satu tahun rata-rata dapat terbangun 100-110 sekolah baru.
Tak hanya itu, dalam setahun terbangun 70 taman dan 70 lapangan olahraga, penataan kali bersih di pinggiran, mengatasi kodrat sebagai tempat hilir banjir kiriman degan aksi penanganan konkret berupa penataan dari hulu/sumber banjir.
Selain itu, Pemkot Surabaya juga memberikan pekerjaan untuk difabel dan orang buta dengan besar gaji di atas UMK, memberikan 35 ribu orang makanan gratis, untuk anak yatim, lansia, miskin, pengalokasian rumah susun harga sewa sekitar 10 ribu hingga 80 ribu plus perlindungan sosial, layanan pendidikan tanpa diskriminasi, layanan kesehatan yang menyeluruh, E-raport anak sekolah.
Lalu, kinerja aparatur pemerintahan daerah kota besar Surabaya ditempuh degan reformasi birokrasi yang ketat.
Mengusung orientasi keteladanan, berkinerja terintegrasi, penguasaan regulasi, detailing eksekusi, turba intensif dan mentalitas melayani.
Senantiasa menciptakan perumusan perencanaan yang strategik, pelaksanaannya yang apik dan evaluasi yang ciamik berkesinambungan.