Rabu, 1 Oktober 2025

Sebut Jakarta Tak Sebanding dengan Shanghai, Sutiyoso: Tapi Tidak Jelek-Jelek Amatlah

Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso turut berkomentar terkait pernyataan Mendagri Tito Karnavian yang menyebut Jakarta seperti kampung.

Editor: Fathul Amanah
Kolase Tribunnews.com, foto dari tangkap layar tvOneNews
Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso memberikan tanggapannya terkait dengan pernyataan Mendagri Tito Karnavian yang menyebut Jakarta seperti Kampung. 

Lebih lanjut, Sutiyoso menjelaskan fungsi Jakarta sebagai pusat pemerintahan, ekonomi, kebudayaan serta pendidikan menjadi faktor lain yang menimbulkan masalah-masalah sosial yang tak ringan.

Jika dibandingkan dengan Shanghai yang hanya sebagai kota wisata dan pusat perdagangan.

"Nah Shanghai ini kan hanya kota wisata dan pusat perdagangan ekonomi gitu kan berbeda dengan kita fungsinya banyak sekali," ujar Sutiyoso.

"Pusat pemerintahan, pusat ekonomi, pusat kebudayaan, pusat pendidikan, banyak sekali yang kita beban itu juga menimbulkan masalah-masalah sosial yang tidak ringan," jelasnya.

Mendagri Tito Sebut Jakarta seperti Kampung, Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso Beri Respons

Pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang menyebut Jakarta seperti kampung menuai polemik.

Pernyataan Tito Karnavian tersebut disampaikan dalam Kongres Asosiasi Pemerintah Provinsi (APPSI), Selasa (26/11/2019).

"Pak Anies, saya yakin Pak Anies sering ke China. Kalau kita lihat Jakarta kayak kampung dibanding dengan Shanghai," ujar Tito.

Pernyataan Tito Karnavian tersebut ditanggapi oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso dalam acara Kabar Petang yang kemudian diunggah oleh YouTube tvOneNews, Rabu (27/11/2019).

Sutiyoso mengungkapkan dirinya setuju dengan pernyataan Mendagri yang mengatakan adanya perbedaan jauh antara pembangunan di Shanghai dan Jakarta.

"Saya setuju jika dikatakan ada perbedaan yang jauh antara pembangunan mereka dengan kita," ujar Sutiyoso.

Sutiyoso menuturkan pada 1998, dirinya mengunjungi Shanghai dan memang menemukan pemukiman kumuh di sana.

Lalu sekarang Shanghai sudah disulap sedemikian bagusnya.

Lebih lanjut, Sutiyoso menjelaskan di negara non-demokrasi, apalagi negara komunis, gubernur atau wali kota dalam konteks pembangunan sangat powerful.

"Itu kenapa bisa begitu karena negara-negara non-demokrasi apalagi komunis ya, jadi di sana itu namanya gubernur atau wali kota itu dalam konteks membangun kota ya, sangat powerful gitu," jelas Sutiyoso.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved