66 Penipu Online Asal China Diringkus Polisi di Perumahan Mewah Jakarta, Warga Kaget
Mereka ditangkap di berbagai lokasi yakni di Griya Loka BSD, Mega Kebon Jeruk, Kemanggisan, Pantai Indah Kapuk, Perum Intercon, dan Bandengan Tambora.
Pelaku umumnya bermodus untuk membantu korban mengatasi masalah pajak.
Setelah menawarkan bantuan, barulah pelaku meminta sejumlah uang dengan cara ditransfer.
"Mereka bersama-sama biasanya menelpon ke warga negara sana, menyampaikan bahwa anda ada kesalahan, misalnya pajak kemudian ada kesalahan kasus di sana. Dia menawarkan untuk dibantu oleh kepolisian di negara sana," kata Yusri.
Untuk memuluskan aksi penipuannya, kata Yusri, pelaku selalu menelpon di dalam boks.
Tujuannya agar seolah-olah kondisi terdengar bising seperti layaknya sedang berada di kantor customer servis.
"Jadi sistemnya kayak penipuan menggunakan online," kata Yusri.
3. Alasan jadikan Indonesia jadi markas

Kombes Yusri Yunus menjelaskan alasan para WNA China memilih Indonesia sebagai tempat persembunyian mereka.
Yunus mengatakan, alasan pertama lantaran sistem jaringan internet di Indonesia dirasa mudah diakses.
"Yang pertama Indonesia ini jaringannya paling gampang. Jaringan internet di sini paling mudah," kata Yusri di lokasi penggrebekan di Jalan Anggrek Neli Murni, Kemanggisan, Jakarta Barat, Senin (25/11/2019).
Selain alasan itu, kata Yusri, banyaknya keturunan Tionghoa di Indonesia membuat sindikat ini merasa aman lantaran tak mudah terendus.
"Yang kedua Indonesia kulit mereka sama, banyak keturunan China di sini makanya mereja enggak terlalu mudah dicurigai oleh warg disini," kata Yusri.
4. Warga jadi kaget
Warga RT 10 RW 01 Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, dihebohkan dengan penggrebekan yang dilakukan polisi di sebuah rumah mewah yang ada di pinggir Jalan Anggrek Neli Murni.
Penggrebekan ini pun menjadi tontonan warga yang penasaran dengan keberadaan banyaknya polisi.