Sabtu, 4 Oktober 2025

Penangkapan Terduga Teroris

Kasur, Buku Hingga Sepeda Motor Diamankan dari Kediaman Pasutri Terduga Teroris di Bekasi

"Dibawa motor, kasur lantai dibawa, buku tebel-tebel banget dibawa pakai tiga kantong plastik sama kotak kardus," jelas dia

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Pasangan suami istri (pasutri) diamankan anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) di Tambun Utara, Bekasi, Senin (23/9/2019).

Mereka yang berinisial AR (23) dan S (19) diduga terlibat dalam kegiatan berbau terorisme. 

Penangkapan terhadap kedua terduga teroris ini dilalakukan Densus 88 sekitar pukul 06.00 WIB.

Warga sekitar lokasi sempat menyaksikan secara langsung proses pengrebekan.

Nyai (54), warga yang tinggal di depan rumah kontrakan terduga teroris menjelaskan, penangkapan berlangsung singkat.

Dia sempat melihat pertama kali diangkut adalah sang suami baru kemudian disusul sang istri.

"Pertama suaminya dibawa masuk ke mobil, baru abis itu istrinya, udah diborgol kalau suaminya cuma pakai kolor warna cokelat, kalau istrinya biasa udah rapi baru dibawa," kata Nyai.

Selain membawa pasutri terduga teroris, Densus juga menggeledah isi rumah kontrakan.

Bahkan, tangga miliknya sempat dipinjam untuk digunakan memetiksa loteng rumah kontrakan.

"Dibawa motor, kasur lantai dibawa, buku tebel-tebel banget dibawa pakai tiga kantong plastik sama kotak kardus," jelas dia.

Sementara itu, Karmen (36), warga yang mengontrak bersebelahan mengaku, jarang sekali meligat aktivitas yang mencolok dari tetangga sebelah tempat tinggalnya itu.

"Keluar aja jarang, kalau jemur pakaiaan aja malem-malem istrinya, paling keluar ke warung aja suaminya sama ke masjid kalau jumat," jelas dia.

Pasutri terduga teroris ini baru mengontrak sekitar satu bulan, selama ini satu bulan itu, dia tidak pernah terlihat membawa teman atau kerabat dari luar.

"Enggak pernah bawa temen, cuma pas pindah aja ada dua orang yang bantuin pindahan, abis itu yaudah suami istrinya tinggal berdua aja," ujar dia.

Adapun untuk ciri-ciri pasutri terduga teroris, AR sang suami berpenampilan celana mengatung, badan agak pendek. Sementara, sang istri setiap kali terlihat menggunakan hijab dan penutup wajah atau cadar.

"Saya enggak pernah ngobrol, orang dua-duanya juga jarang keluar, di dalam aja, kalau pagi juga enggak keliatan keluar suaminya kerja, tapi kalau tetangga lain suaminya kerja tapi enggak tahu dimana," jelas dia.

Pasturi dikenal tertutup

pasangan suami istri (pasutri) terduga teroris diringkus Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, disebuah rumah kontrakan di Kampung Poncol, Desa Karangsatria, RT02/04, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Senin, (23/9/2019).

Pasutri muda terduga teroris ini diketahui berinisial AR (23) sebagai suami dan S (19) sebagai istri.

Menurut warga sekitar, keduanya baru mengontrak selama satu bulan dan dikenal jarang bersosialisasi.

Karmen (36), warga yang mengontrak bersebelahan dengan pasutri terduga teroris mengatakan, selama tinggal bertetangga, dia tidak pernah berbincang atau mengetahui secara personal.

"Saya kurang kenal baru sebulan disini, tinggal berdua aja suami istri," kata Karmen kepada TribunJakarta.com.

Pasutri ini sangat tertutup, keseharian mereka lebih sering dilakukan di dalam kontrakan, sejak pertama kali pindah, mereka juga tidak pernah mengenalkan diri kepada tetangga samping atau depan rumah kontrakan.

"Jarang keluar, paling suaminya aja kalau solat jumat ke masjid, sama ke warung aja, keluar aja ada saya juga enggak negor (menyapa) lewat aja," jelas dia.

Saking tertutupnya, aktivitas seperti menjemur pakaian juga dilakukan malam hari, bahkan mereka selama tinggal jarang sekali beraktivitas keluar rumah meski menurut infomasi warga suaminya mengaku bekerja di sebuah perusahaan.

"Enggak pernah ngobrol tapi kalau kata orang-orang sini ngakunya kerja, tiap pagi cuma saya enggak pernah liat dia berangkat kerja," jelas dia.

Adapun untuk ciri-cirinya, Karmen menjelaskan, untuk suaminya berperawakan pendek, suka mengebakan celana mengatung. Sementara istrinya, diketahui memakai hijab dan bercadar.

Lokasi kontrakan pasutri terduga teroris di Kampung Rawakalong Poncol, Desa Karangdatria, RT02/04, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.
Lokasi kontrakan pasutri terduga teroris di Kampung Rawakalong Poncol, Desa Karangdatria, RT02/04, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi. (TRIBUNJAKARTA.COM/Yusuf Bachtiar)

"Masih muda kalau diliat mah, suami istri tinggal berdua aja, selama ini enggak pernah ada orang yang diajak kesini cuma waktu pertama kali pindahan ke sini ada dua orang yang nganter laki-laki," jelas dia.

Detik-detik sebelum diringkus, Karmen sempat memergoki AR membuka pintu, tetapi ketika itu kondisi suasana sekitar masih nampak sepi dan belum terlihat ada polisi berkeliaran.

"Jam 5 saya keluar rumah, dia (terduga) sempet nutup pintu mungkin udah mulai tahu kali ya soalnya dari dua hari udah kaya ada yang ngintai," jelas dia.

Hal yang sama diungkapkan Nyai (54), warga yang tinggal di depan rumah kontrakan terduga tetoris mengaku, selama ini dia tidak mengenal persis dua orang yang baru mengontrak itu.

"Iya tertutup benget orangnya, jarang keluar, kalau ada tukang air, pintunya kebuka sedikit, terus ditutup. kita lewat juga enggak ini nyapa," jelas dia.

Lokasi penggrebekan terduga teroris di Tambun Utara, Bekasi.
Lokasi penggrebekan terduga teroris di Tambun Utara, Bekasi. (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

Pantauan di lokasi, rumah kontrakan bercat oranye telah dipasang garis polisi. Kondisinya saat ini telah kosong, menurut warga sekitar penangkapan dilakukan sekitar pukul 06.00 WIB.

"Saya dikabarin jam 7, langsung ke kontrakan sampai sana sudah bersih, orangnya juga udah dibawa sama polisi," kata Qurtubi ketua RT setempat.

Selama mengontrak satu bulan di lingkungannya, pasutri terduga teroris ini belum pernah melapor atau menyerahkan identitas kependudukan ke pengurus RT. Qurtubi mengku belum mengenal persis keduanya lantaran merupakan warga baru.

"Warga baru, belum kasi KTP ke saya, saya juga kurang kenal," jelas dia.

Adapun dari dalam kontrakan tersebut, Polisi juga membawa sejumlah barang bukti, Qurtubi mengaku sempat melihat beberapa barang yang turut diamankan dalam operasi penangkapan terduga teroris ini.

"Kalau apa-apanya saya kurang tahu, soalnya langsung dimasukin ke dalam kotak," jelas dia.

Tetangga curiga ada orang bolak balik

Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror melakukan operasi penangkapan terhadap pasangan suami istri terduga di Kampung Poncol, Desa Karangsatria RT 02/04, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Senin (23/9/2019).

Pasutri muda terduga teroris ini diketahui berinisial AR (23) sebagai suami dan S (19) sebagai istri.

Keduanya diringkus di sebuah rumah kontrakan yang baru dihuni sekitar satu bulan lalu.

Karmen (36), tetangga yang mengontrak berselahan dengan terduga teroris mengatakan, sebelum operasi penangkapan, dua hari lalu ia kerap melihat sejumlah orang yang tidak dikenal melintas di sekitaran kontrakan.

 Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di 5 Lokasi di Bekasi, Warga: Tanpa Perlawanan

"Udah dari kemarin ada orang, dua hari ini udah ada orang mondar-mandir, mulai curiga, biasanya enggak pernah lewat sini, bawa motor, mukanya lihat ke sini mulu, dari hari sabtu-lah itu kira-kira," kata Karmen kepada TribunJakarta.com.

Selanjutnya, malam hari sebelum kejadian, orang yang sama juga masih terlihat melintas di sekitaran rumah kontrakannya. Saat itu, dia tidak menegur atau mencari infomasi lebih lanjut tentang keberadaan orang-orang tersebut.

"Badannya besar-besar pakai baju biasa, saya pikir bank keliling (rentenir)," ungkap Karmen.

Hal yang sama diungkapkan Nyai (54), warga yang tinggal di depan rumah kontrakan pasutri terduga teroris membenarkan perihal keberadaan orang-orang yang mengintai sebelum aksi penangkapan.

"Dari malem polisi sudah muter-muter bae, dari kemarin lah. Malem muter lagi, nanyain rumah pak RT," jelas dia.

 Awal Kebakaran Puluhan Rumah di Kampung Pesing dari Rumah Kosong, Warga Masih Trauma dan Ngungsi

Adapun penangkapan terhadap dua orang teduga teroris ini dilakukan pada Senin pagi sekitar pukul 06.00 WIB.

Nyai menyebutkan, terdapat puluhan personel bersenjata datang dan langsung melakukan sterilisasi lokasi sekitar kontrakan.

"Polisi banyak pertama datang 4 mobil, terus langsung ke kontrakan ada kali 8 orang dobrak pintu," ungkap Nyai warga yang tinggal bersenelahan dengan kontrakan terduga teroris.

Polisi dari Densus 88 Mabes Polri itu langsung melakukan sterilisasi lokasi penangkapan, Nyai menyebutkan, jalan menuju ke arah kontrakan sempat ditutup.

Warga dilarang mendekat ketika proses penangkapan sedang berlangsung.

"Ini setiap jalan dijaga polisi pada bawa senjata, ada yang pake seragam kaya Densus ada yang pakai baju biasa, kita disuruh masuk semua enggak boleh ada yang keluar," jelas dia.

 Ratusan Mahasiswa Pamulang Ikut Aksi Ke Gedung DPR Suarakan Tolak RKUHP Hingga Isu Karhutla

Proses penangkapan ini berlangsung cukup singkat, sekitar pukul 07.30 WIB, kedua terduga teroris pasutri langsung dibawa ke dalam mobil beserta sejumlah barang bukti seperti buku-buku, barang yang di masukkan ke dalam kotak kardus dan kantung plastik.

"Diborgol yang cowo, dipakain masker, enggak ada perlawanan langsung dibawa aja," paparnya. (*)

Penulis: Yusuf Bachtiar

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Buku-buku Tebal Turut Dibawa Densus 88 Saat Penggrebekan Pasutri Terduga Teroris di Bekasi

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved