SPBU Cirendeu Jadi Saksi Bisu Tempat Parkir Mobil Berisi Mayat Ayah-Anak yang Dibunuh Istri Muda
Motifnya Aulia ingin menguasai dan menjual rumah korban di Lebak Bulus, karena ia terbelit hutang Rp 10 Miliar.
SPBU di tikungan yang memang biasa disebut SPBU Cirendeu oleh warga, adalah SPBU pertama yang ditemui sebelum dua SPBU lainnya di Jalan Cirendeu Raya, jika melintas dari Lebak Bulus ke arah Pamulang.
"Kalau disebut SPBU Cirendeu, ya orang tahunya pasti SPBU kami ini. Sebab dua SPBU lain di Jalan Cirendeu, sebutannya bukan SPBU Cirendeu, tapi dengan sebutan lain," kata Andi, supervisor atau pengawas SPBU Cirendeu saat ditemui Warta Kota, Sabtu (31/8/2019) malam.
Menurutnya dua SPBU lain di Jalan Cirendeu dikenal dengan sebutan SPBU AB dan SPBU Superindo.
"Karena berada di samping swalayan Aneka Buana atau AB, maka SPBUnya disebut SPBU AB. Lalu yang satu karena berada di seberang supermarket Superindo, sehingga Pom Bensinnya disebut SPBU Superindo," papar Andi.
Karena itulah tambah Andi, petugas kepolisian sudah mendatangi SPBU nya pada Senin (26/8/2019) lalu terkait kasus pembunuhan ayah-anak yang dibakar di mobil di Sukabumi itu.
"Polisi menanyakan soal mobil berisi dua mayat korban, yang menurut pengakuan pelaku sempat diparkir, diinapkan semalam di SPBU kami," kata Andi.
Selain itu katanya, polisi juga meminta dan memeriksa rekaman CCTV di SPBU untuk memastikan kebenaran pengakuan pelaku yang menyebutkan menginapkan mobil berisi dua mayat itu di sana.
"Ke polisi, kami bilang tak tahu dan tak menyadari, jika memang benar mobil berisi dua mayat itu diparkir di lahan kami, yang katanya Sabtu malam sampai Minggu pagi. Tapi kami akui bisa jadi atau sangat mungkin mobil berisi dua mayat itu, diparkir di salah satu titik di lahan kami," kata Andi.
Sebab menurutnya cukup sering dan cukup banyak mobil yang diparkir di lahan SPBU-nya baik di sisi timur, sisi barat atau sisi tenggara SPBU. Apalagi jika SPBUnya tidak beroperasi.
"Kebanyakan mereka yang parkir adalah pengemudi taksi onlen, Grabcar atau Gocar, yang kelelahan. Jadi biasanya kami biarkan mereka parkir, asal situasi aman. Nah, pada Sabtu lalu, itu kebetulan juga SPBU kami, gak beroperasi. Jadi ada beberapa mobil yang memang terparkir. Karena gak operasi, kondisi SPBU memang sepi dan agak gelap," papar Andi.
Walau SPBUnya tak beroperasi pada Sabtu malam lalu itu, kata Andi, ia dan beberapa petugas keamanan menginap di kantor pengelola SPBU, untuk menjaga aset.
"Pada Sabtu lalu itu saya menginap di kantor SPBU dan pulang Minggu pagi. Namun saya gak ngeh dan gak tahu pasti, apakah ada mobil Toyota Calya berisi dua mayat, diparkir di sini atau tidak," katanya.
Sebab ia akan mengira bahwa mobil yang terparkir adalah taksi online yang pengemudinya istirahat, seperti biasanya.
"Dan memang sudah cukup lama, SPBU kami beroperasinya dua hari sekali. Jadi SPBU kami ini, kadang tutup dan gak beroperasi. Saat itulah biasanya ada mobil taksi onlen yang parkir juga," kata Andi.
Ia dan petugas keamanan SPBU, biasanya hanya memastikan bahwa sekitar SPBU yang memilki lahan seluas 5000 meter persegi itu, dalam keadaan aman dan dianggap kondusif, meski ada beberapa kendaraan yang terparkir.