SPBU Cirendeu Jadi Saksi Bisu Tempat Parkir Mobil Berisi Mayat Ayah-Anak yang Dibunuh Istri Muda
Motifnya Aulia ingin menguasai dan menjual rumah korban di Lebak Bulus, karena ia terbelit hutang Rp 10 Miliar.
"Jadi kalaupun memang ada mobil berisi mayat itu di parkir di lahan kami, maka kami gak akan ngeh atau gak menyadari. Sebab selama kondisi aman, kami biarkan mobil diparkir di lahan kami, selama gak mengganggu, kami biarkan. Sebab cukup sering yang parkir adalah mobil grabcar atau gocar, dan sopirnya istirahat karena kelelahan," papar Andi.
Belum lagi kata dia jarak antara kantor pengelola dan lahan kosong sekitar SPBU baik di sisi barat, timur dan tenggara, cukup jauh sekitar 15 meter dan agak gelap.
Terkait rekaman CCTV SPBU yang diminta polisi, Andi mengaku pihaknya langsung menyiapkan dan menelusuri jejak rekaman CCTV sesuai waktu yang diminta polisi.
Yakni pada Sabtu (24/8/2019) malam dan Minggu (25/8/2019) pagi, di saat mobil Calya hitan berisi dua mayat diparkir di lahan SPBU sampai meninggalkan SPBU.
"Tapi setelah kita cek, ternyata CCTV kami sudah tidak me-record atau merekam lagi sejak beberapa bulan lalu, karena sudah kepenuhan. Jadi rekaman CCTV kami sudah tidak ada dan tidak bisa memastikan apakah diantara waktu itu memang ada mobil berisi dua korban diparkir di lahan kami," kata Andi.
Mochtar (52), warga Cirendeu, Tangsel, mengatakan cukup yakin bahwa SPBU di Jalan Cirendeu Raya, Blok Mesjid, RW 5, Kelurahan Pisangan, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, itulah yang dimaksud polisi telah dijadikan tempat parkir mobil berisi dua mayat korban pembunuhan ayah dan anak, selama satu malam.
Baca: Fakta Baru Pembunuhan Ayah & Anak di Sukabumi, AK Tak Bisa Bunuh Sendiri, Pembunuh Bayaran Petani
"Sebab SPBU yang ada di tikungan itulah yang lahannya paling luas diantara dua SPBU lain yang tempat parkir mobilnya kecil," kata Mochtar.
Karena luasnya lahan kata Mochtar, SPBU yang berada di tikungan itu, di beberapa titik terlihat gelap saat malam hari.
"Apalagi kalau sedang gak operasi atau tutup, maka kondisi SPBU di Blok Masjid di tikungan itu, makin gelap di sebagian besar lahannya sehingga sepi. Ini yang dimanfaatkan pelaku memarkirkan mobil berisi dua mayat di sana," katanya.
Sementara dua SPBU lainnya, kata Mochtar, selalu beroperasi 24 jam, sehingga kondisinya menjadi terang benderang dan agak ramai.
"Jadi terlalu berisiko kalau pelaku memarkirkan mobil di tempat terbuka, yang terang dan agak ramai, seperti di dua SPBU lainnya. Apalagi lahan parkir di dua SPBU itu juga kecil," katanya.
"Jadi saya sih yakinnya pelaku memarkirkan mobil berisi dua mayat korban itu, ya di SPBU yang ada di tikungan, dan memang biasa disebut SPBU Cirendeu," katanya.
Pantauan, Jumat malam lalu, SPBU yang biasa disebut SPBU Cirendeu itu tampak beroperasi sebagian. Dari delapan mesin SPBU hanya dua yang beroperasi.
Dengan luas lahan sekitar 5000 meter persegi, penerangan di SPBU, yang terasa maksimal hanya di sekitar ruang kantor pengelola dan di sekitar keberadaan mesin SPBU yang beroperasi.
Sehingga di sebagian besar lahan lainnya, baik di bagian depan, belakang dan bagian samping SPBU, tampak remang-remang dan agak gelap.