Cerita Perjuangan Pengungsi Somalia Lari ke Indonesia, Naik Pesawat Hingga Susuri Laut
"Keluarga saya sudah pada meninggal terkena bom di Somalia, saya hanya sendiri saja," kata Mahmud saat berbincang dengan TribunJakarta.com
Lima tahun berada di Indonesia, Mahmud menyebut cukup betah berada disini kendati hidupnya tak menentu.
Baca: Fakta Kasus Penusukan di Sawah Besar : Korban Diduga Kekasih Gelap Hingga Terancam Hukuman Mati
Pasalnya, ia mengaku lebih tenang ketimbang harus terus merasakan konflik tak berkesudahan di negara asalnya.
"Disini enak, kondisinya aman dan tidak ada perang. Orang Indonesia juga baik-baik, saya cinta Indonesia," kata Mahmud.
Para Pengungsi di Eks Kodim Jakarta Barat Kecewa dengan Petugas UNHCR
Para pengungsi di gedung eks Kodim Jakarta Barat mengaku kecewa dengan para relawan UNHCR.
Sebab, relawan UNHCR yang seharusnya bertanggungjawab terhadap nasib mereka dianggap lepas tangan.
Yusuf (32) salah seorang imigran asal Afghanistan mengatakan hal itu terlihat dari tidak adanya relawan UNHCR di gedung pengungsian.
Padahal, ia dan para pengungsi lainnya membutuhkan relawan UNHCR untuk minta diregister.
"Mereka itu tidak ada sejak kemarin," kata Yusuf di gedung penampungan, Jalan Bedugul, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (15/7/2019).
Yusuf mengatakan para pengungsi memang sempat menahan mobil petugas UNHCR pada Jumat (12/7/2019) lantaran geram belum juga diregister oleh UNHCR.
"Ya kami sudah antri tapi belum juga diregister mereka sudah pergi," ujarnya.
Yusuf mengatakan sekali pun petugas UNHCR datang, mereka terkesan tak mau memenuhi permintaan pengungsi.
"Mereka itu tidak berani kalau sendiri, beraninya ramai-ramai karena tidak bisa penuhi keinginan kami," kata Yusuf.
Pantauan wartawan TribunJakarta.com, sejak siang hingga sore hari ini memang belum terlihat petugas UNHCR.
Keberadaan petugas UNHCR sendiri cukup mudah dikenali lantaran mereka mengenakan rompi berwarna biru bertuliskan UNHCR.