Guna Keperluan Autopsi, Polisi Bongkar Jenazah Bayi 3 Bulan Tewas Dianiaya Ayahnya Sendiri
Adapun autopsi yang dilakukan dokter forensik RSCM dilakukan langsung di atas makam tersebut
"Salahnya, dia (pihak puskesmas) enggak lapor (polisi)," kata Erick.
Suami-istri itu lalu membawa pulang jenazah bayi itu untuk dikuburkan.
Beberapa hari kemudian, tepatnya pada 30 April, MS kembali mendatangi puskesmas untuk meminta surat kematian.
Puskesmas kembali menolak dan melaporkan temuan tanda-tanda kekerasan pada balita tersebut ke pihak kepolisian.
"Akhirnya kami tangkap pelakunya pada Rabu (1/4/2019)," ujar Erick.
3. Pernah patah tangan
SK menyebutkan, sebelum kejadian terakhir itu, bayinya pernah mengalami patah tangan pada Februari lalu.
"Waktu itu saya kira karena sayanya kurang teliti. Terus dibawa ke RS Harapan Kita, kata dokter ini enggak lazim patahnya," kata dia.
Baca: Melawan Saat Hendak Ditangkap, Pemilik 500 Gram Sabu Tewas Ditembak Polisi
Baca: Antara Hidup dan Mati,Penumpang Rekam Suasana Mencekam di Dalam Kabin Pesawat yang Terbakar
Sang dokter juga bertanya kepada SK tentang kemungkinan KQS dianiaya.
"Saya jawab enggak," ujarnya.

Baca: Siswi SMK di Koja Diduga Buang Bayi ke Atap Kontrakan
Ia sempat menaruh curiga kepada suaminya. Alasannya, KQS selalu menangis ketika digendong atau dicium ayahnya.
Menurut SK, suaminya selalu diam dan mengaku tidak tahu soal bekas luka pada tubuh anaknya.
4. Dianggap membawa sial