Sabtu, 4 Oktober 2025

Tsunami di Banten dan Lampung

Cerita Isomudin, Selamat dari Terjangan Tsunami Gara-gara ke Warung Cari Rokok

Isomudin pergi ke Pantai Anyer Banten untuk mengukuti Family Gathering Partai Golkar Tingkat Kelurahan Pejuang, Kota Bekasi, pada Sabtu (22/12/2018).

Editor: Hasanudin Aco
Warta Kota
Isomudin (33) warga Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi selamat dari musibah Tsunami Selat Sunda di Pantai Anyer Banten, pada Sabtu (22/12/2018) malam. Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kisah Isomudin Selamat dari Tsunami karena Beli Rokok dan Kopi, http://wartakota.tribunnews.com/2018/12/25/kisah-isomudin-selamat-dari-tsunami-karena-beli-rokok-dan-kopi. Penulis: Muhammad Azzam Editor: Andy Pribadi 

Laporan Wartawan Warta Kota, Muhammad Azzam

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI  - Isomudin (33), warga Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi selamat dari musibah Tsunami Selat Sunda di Pantai Anyer Banten, pada Sabtu (22/12/2018) malam.

Isomudin pergi ke Pantai Anyer Banten untuk mengukuti Family Gathering Partai Golkar Tingkat Kelurahan Pejuang, Kota Bekasi, pada Sabtu (22/12/2018).

Dirinya bersama rombongan sampai ke villa Sabtu siang.

Kemudian mengikuti rangkaian acara hingga selesai pukul 21.00 WIB.

Kemudian ia bersama teman lainnya pergi ke pinggir pantai untuk mancing dan mencari udara segar.

Baca: 4 Fakta Hotel Mutiara Carita, Penginapan di Pandeglang yang Terdampak Parah Akibat Tsunami

Lima orang pergi mancing ke karang jodoh, dirinya bersama enam orang lainnya nongkrong dipinggir pantai dekat villa.

"Jadi kita banyakan, tapi pisah lima orang mancing ke karang jodoh, kalau saya berenam nongkrong cari udara segar di pinggir pantai," katanya kepada Wartakota, Selasa (25/12/2018).

Namun, disaat nongkrong dirinya bersama teman lainnya kembali untuk ke warung membeli rokok dan kopi.

Saat menuju ke warung, lanjutnya tiba-tiba datang ombak yang menghampiri mereka tetapi belum besar.

Melihat itu, dirinya bersama rekannya langsung melarikan diri menuju villa untuk memberi kabar rombongan lainnya.

"Air datang, kita langsung lari ke villa. Ayo keluar keluar ada ombak. Kita ajak semua rombongan di villa lari menyelamatkan diri ke daratan tinggi," ungkapnya.

Baca: Penanganan Korban Setelah Tsunami Selat Sunda

Kemudian saat berusaha keluar menyelamatkan diri air kembali datang.

"Kita semua kabur, ada yang lari, ada yang pakai kendaraan. Mana gelap, kita ada di masjid daratan lebih tinggi. Ombak pertama sekitar 2 meter, kalau ombak kedua saya engga tahu sudah lari tapi jauh lebih tinggi," jelasnya.

Udin mengaku sebelum kejadian telah melihat Gunung Anak Krakatau berwarna merah pada sore hari.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved