Ahok Belum Tahu Adanya Kebijakan Pendamping dari Pemprov DKI
Selama ini menurut Ahok, ada dua petugas kelurahan yang membantu mereka saat menyusun rencana kegiatan.
TRIBUNNEWS.COM, PENJARINGAN - Ketua RW 05 Pluit, Sia Liong Hok, mengaku pihaknya belum mengetahui adanya rencana kehadiran tenaga pendamping RW.
Pria yang akrab disapa Ahok tersebut bahkan baru mengetahui hal tersebut dari media massa.
"Belum tahu, belum ada info, belum ada sosialisasi. Ini tahunya juga malah dari koran," kata Ahok, Rabu (29/8/2018).
Namun demikian apabila tugas pendamping RW memang membantu memasukkan usulan kegiatan ke sistem e-musrenbang, hal itu menurut Ahok, sudah dilakukan oleh petugas kelurahan yang ditunjuk.
"Selama ini memang nggak ada pendamping RW tapi ada petugas kelurahan yang mendampingi saat rapat. Jadi lurah tugasin petugas yang ditunjuk untuk bantu input apa aja yang boleh dan tidak," kata Ahok.
Selama ini menurut Ahok, ada dua petugas kelurahan yang membantu mereka saat menyusun rencana kegiatan.
Hanya saja ia menilai kehadiran tenaga Pendamping RW tidak cocok untuk diterapkan di seluruh wilayah.
"Lumayan bagus sebenarnya, cuma menurut saya tergantung wilayahnya. Nggak semua cocok ada pendamping kan," kata Ahok.
Ahok mencontohkan untuk wilayah Kelurahan Pluit, kebanyakan rencana perbaikan ditangani secara swadaya oleh warga sekitar.
Usulan baru dilakukan jika memang perbaikan dianggap cukup serius.
"Kalau Pluit mau diusulin apa, kalau sifatnya masih bisa di-cover swadaya ya swadaya dulu, kayak saluran mampet. Tapi kalau sudah besar perbaikannya dan memerlukan dana yang nggak sedikit, baru diusulin," kata Ahok.
Ahok juga mengungkapkan uang operasional yang dijanjikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal mengalami kenaikan, saat ini belum menjadi kenyataan.
Uang operasional untuk tingkat RT masih Rp 1,5 juta per bulan dari seharusnya Rp 2 juta per bulan.
Sementara uang operasional untuk tingkat RW masih Rp 2 juta per bulan dari seharusnya Rp 2,5 juta per bulan.
"Belum ada realisasi, masih yang lama. Kan kemarin janjinya uang operasional RW naik dari Rp 2 juta jadi Rp 2,5 juta. Tapi sampai sekarang masih sama kayak kemarin," kata Ahok.