Pemuda Korban Begal yang Bacok Pelakunya Di Bekasi Beberkan Kronologi Kejadian
Mohamad Irfan Bahri alias (MIB), korban begal yang membacok pelakunya bercerita soal peristiwa yang menimpanya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Mohamad Irfan Bahri alias (MIB), korban begal yang membacok pelakunya bercerita soal peristiwa yang menimpanya
Saat dijumpai di kediaman pamannya di Jalan KH Agus Salim, RT 04 RW 07 Kelurahan Bekasi Jaya Kecamatan Bekasi Timur, ia bercerita mengenai kronologis kejadian nahas yang menimpanya.
Pria asli Pamekasan itu sejatinya sedang berlibur di Kota Bekasi.
Baca: Mantan Aktivis 98 Sebut Dua Bahaya Laten di Indonesia Setelah Reformasi
Ia menginap di kediaman pamannya Ahmad Fauzi sejak lima hari sebelum memasuki bulan puasa.
"Sengaja memang mau menginap, rencananya sampai satu minggu memasuki bulan puasa saya balik lagi ke Madura," kata Irfan kepada TribunJakarta.com, Selasa (29/5/2018).
Dia tidak pernah menyangka kalau liburannya bakal berujung tragis.
Baca: Polisi Tetapkan Korban Pembegalan Sebagai Tersangka
Niat hati ingin melihat kecantikan Kota Bekasi dari atas Jembatan Summarecon Bekasi, Irfan yang saat itu ditemani teman satu kampungnya Achmad Rofiqi malah jadi korban begal dua orang pemuda Aric Saifulloh alias AS dan Indra Yulianto alias IY.
Latar belakang seorang santri ternyata membuat Irfan menjadi seorang yang pemberani.
Berbekal ilmu bela diri yang dia pelajari di Pesantren Darul Ulum Bandungan Pamekasan Madura, ia melawan dua begal tersebut.
Ia mampu melindungi dirinya dari ancaman dua pelaku begal yang mencoba merampas telepon genggamnya pada Rabu dini hari 23 Mei 2018, sekitar pukul 00.30 WIB.
Baca: Buat Heboh Publik, Jokowi Sebut Gaji BPIP Sudah Lewati Analisa dan Kalkulasi
Saat aksi pembegalan terjadi, dia dan temannya diancam menggunakan celurit.
Namun, dia berusaha melindungi diri setelah sebelumnya pelaku sempat membacoknya hingga melukai punggung paha, hingga lengannya.
"Pas dia bacok saya coba tangkis pakai tangan, abis itu saya langsung tendang kaki pelaku sampai dia jatuh," kata Irfan kepada TribunJakarta.com.
Dia berdalih apa yang dilakukannya semata untuk membela diri dalam keadaan terancam.
Jika ia tidak melawan dia khawatir pelaku begal malah melukai dirinya dan rekannya.