Jumat, 3 Oktober 2025

Kelompok Hacker Ini Hanya Butuh Waktu 5 Menit Retas Situs, Lalu Peras Korbannya Puluhan Juta

Tiga hacker atau peretas dengan waktu singkat bisa meretas dan meraup uang puluhan juta dari korbannya.

Editor: Adi Suhendi
Warta Kota/Mohamad Yusuf
Sebanyak tiga orang peretas atau hacker dihadirkan pada rilis Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya di Mapolda Metro Jaya, Kebayoranbaru, Jakarta Selatan, Selasa (13/3/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga hacker atau peretas dengan waktu singkat bisa meretas dan meraup uang puluhan juta dari korbannya.

Ketiganya kini sudah ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya (PMJ).

“Mereka hanya butuh waktu lima menit untuk meretas satu buah situs,” kata AKBP Roberto Pasaribu, Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya (PMJ) di Mapolda Metro Jaya, Kebayoranbaru, Jakarta Selatan, Selasa (13/3/2018).

Baca: Retas Sistem IT di 44 Negara, Hacker Mahasiswa Surabaya Masing-masing Raup Rp 200 Juta

Usai meretas, para pelaku, NA (21), KPS (21), ATP (21) bisa meraup masing-masing hingga Rp 200 juta dalam waktu satu tahun.

Mereka memeras korbannya dengan cara mengirimkan email kepada admin situs yang diretasnya.

Kemudian dalam email tersebut, pelaku menyatakan mempunyai kelemahan situs itu dan bisa memperbaikinya.

Baca: Ribuan Sistem IT di 44 Negara Jadi Korban Hacker Mahasiswa Surabaya

Pelaku juga telah mengambil data-data yang berada di situs tersebut.

Jika tidak mau membayar sejumlah uang maka pelaku akan menghancurkan sistem situs tersebut.

“Setelah memperbaiki dan mengembalikan data-data tersebut, pelaku meminta sejumlah uang sebesar Rp 20 juta sampai Rp 25 juta untuk jasanya,” katanya.

Baca: Fakta Soal Kecelakaan Minibus di Tanjakan Emen: Korban Luka, Sopir Tembak, dan Sebab Mobil Terbalik

Untuk mempersulit polisi melacak transfer uang tersebut, pelaku menerima pembayaran melalui paypal dan bitcoin.

Namun, meski demikian pihak kepolisian tetap bisa melacak penerima uang dalam rekening tersebut.

“Meski mereka menggunakan paypal dan bitcoin, kami tetap bisa melacaknya. Karena kami bekerjasama dengan paypal, bitcoin, dan FBI,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved