Sabtu, 4 Oktober 2025

Gereja Kristus Raja Pejompongan, Kolaborasi Seniman Katolik, Muslim, Hindu dan Budha

Gereja yang teletak di jantung kawasan bisnis Sudirman ini mendapat perhatian dan apresiasi kalangan luas.

TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO
Ilustrasi Gereja 

Patung Hati Kudus Yesus juga mendapatkan rekor MURI sebagai Patung Hati Kudus Yesus Berukir pada Batang Kayu Jati Utuh terbesar.

Pada bagian luar gereja terdapat patung Bunda Maria yang terbuat dari perunggu.

Patung tersebut dikerjakan oleh Teguh Ostenrik.

Lonceng gereja juga merupakan ornamen yang unik di gereja ini karena warisan peninggalan kuno.

Lonceng tembaga dengan berat 272.155 kg itu dibuat di Albany pada 1837.

Pada saat ditemukan di Brooklyn, seorang umat membeli dan menyumbangkannya untuk Gereja Kristus Raja Pejompongan.

Dijelaskan pameran Liturgi ini secara resmi akan dibuka oleh Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo pada Minggu (26/11/2017).

Kepala Paroki Pejompongan, Pastor Jacobus Tarigan mengatakan, pameran ini bertujuan untuk mengajak umat agar memahami dan mendalami makna dari setiap benda-benda rohani dalam hal ini perlengkapan liturgi (perayaan ibadah) dam Gereja Katolik.

“Setiap benda liturgi menyimpan makna yang mendalam akan kekayaan iman atau khazanah rohani umat Katolik di seluruh dunia. Oleh karena itu, kita tidak boleh sembarangan terhadap barang-barang rohani tersebut,” ujar pastor yang juga pengajar di Unika Atma Jaya Jakarta dan Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta ini dalam keterangannya kepada Tribunnews.com.

“Liturgi merupakan cara kita menunjukkan keindahan Tuhan. Melalui tata gerak, tata busana, lagu, dan juga bacaan serta doa yang didaraskan, keindahan dan keagungan Tuhan dinyatakan,” jelasnya.

Untuk lebih mengenalkan umat mengenai simbol-simbol dalam Gereja Katolik, Panita merancang Pameran Liturgi ini.

Peralatan Liturgi dan juga busana yang jarang dilihat dari dekat oleh umat ditampilkan.
Panitia berharap, kekayaan Liturgi Gereja Katolik dapat lebih dikenal umat.

Dalam pameran ini, panitia menggandeng Sapienza, Avilla, dan juga Komisi Liturgi KWI.

Panitia berharap, dengan lebih mengenal kekayaan Liturgi Gereja Katolik, umat menjadi dapat lebih memaknai Liturgi.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved