Jumat, 3 Oktober 2025

Walau Miliki Keterbatasan Fisik, Subandi Memberi Contoh Para Pencari SIM

Dengan cekatan Subandi (38) meliuk-liuk di antara rintangan lintasan ujian praktik sepeda motor di Satpas SIM Trenggalek.

"Tahun 2013 saya telepon Pak KRI (Regident) sekedar tanya, apakah ada pekerjaan yang bisa saya kerjakan. Saat itu saya langsung diminta pulang," kenang Subandi.

Subandi dipekerjakan sebagai pembantu umum di Satpas SIM. Apa saja dia kerjakan, mulai bersih-bersih hingga merapikan berkas.

Namun di sela pekerjaannya Subandi sering mencoba motor ujian praktik SIM.

Ternyata kemampuannya menaklukkan rintangan ujian SIM itu diketahui Kaur Regident.

Tahun 2014 Subandi ditunjuk untuk memberi contoh praktik motor.

Kini sudah tiga tahun Subandi mengemban tugas ini.

"Ujian SIM ini bukan adu pintar mengendarai motor. Tapi bagaimana kita berkendara yang benar, mengandalkan keseimbangan dan teknik berkendara," ujarnya.

Bukan lihai di lintasan ujian SIM. Subandi setiap hari juga naik motor dari rumahnya ke Satpas SIM, sejauh 22 kilometer.

Saat perpanjangan SIM tahun ini, Subandi tidak lagi mendapatkan SIM D namun SIM C.

Ditanya tekniknya berkendara, bungsu dari enam bersaudara ini mengaku menempatkan tangan di dekat dashboard.

Dengan cara ini memudahkan untuk mengontrol keseimbangan. Selain itu Subandi mengandalkan pengereman roda belakang.

"Roda depan itu penyeimbang. Kalau dihentikan pasti motor oleng. Kalau roda belakang yang direm, roda depan masih bisa digerakkan untuk mencari keseimbangan," pungkasnya.

Kini Subandi juga tengah digembleng untuk juga memberikan contoh ujian praktik SIM A. Subandi juga telah lihai memainkan setir mobil. Namun saat ini Subandi masih didampingi seorang polisi.

Baur SIM, Satpas SIM Trenggalek, Aiptu Ahmad Fatoni mengatakan, Subandi berstatus Pegawai Harian Lepas (PHL).

Namun keberadaannya sangat membantu Satpas SIM Trenggalek. Ia sengaja ditunjuk untuk memberi contoh ujian praktik, dengan harapan bisa memberikan motivasi.

"Masyarakat umum bisa melihat, ternyata rekan kita yang difabel saja bisa melewati rintangan (ujian praktik). Harapannya mereka semangat dan bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya," ujar Fatoni.(Surya)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved