Sabtu, 4 Oktober 2025

Kurang Data Pemprov DKI Jakarta Batal Umumkan Finalisasi Kawasan Tanah Abang

"Arahan pak Gubernur harus melengkapi data-data lebih banyak lagi, untuk memastikan kebijakan yang akan diambil itu langsung berdampak,"

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Rina Ayu
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta batal mengumumkan hasil finalisasi penataan kawasan Tanah Abang, yang diwakili oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno, di Balai Kota, Monas, Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com,Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta batal mengumumkan hasil finalisasi penataan kawasan Tanah Abang, di Balai Kota, Monas, Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2017).

"Arahan pak Gubernur harus melengkapi data-data lebih banyak lagi, untuk memastikan kebijakan yang akan diambil itu langsung berdampak," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota DKI, Jumat (3/11/2017).

Lanjut dia, data yang ada harus diperkaya dengan sosialisasi yang cukup.

Baca: KPU Minta Pembacaan Jawaban Atas Pokok Laporan Parpol Dilaksanakan Senin Pekan Depan

"Dimintakan pendapat pakar transportasi, PKL itu bukan posisi utama dan big data yang kita terima jadi itu yang ingin saya sampaikan," ujarnya.

Lanjutnya, status penundaan pengumuman penataan kawasan Tanah Abang akan berlangsung beberapa hari.

Baca: Aksi Unik Kopral Bagyo Ucapkan Selamat Untuk Pernikahan Putri Jokowi

"Kita statusnya D to D, sampai pak gubernur yakin datanya cukup, kami sih sudah siap tadi beliau ingin pastikan dengan beberapa data yang terakhir dan sosialisasi dengan para pakar transportasi," ujar Sandi.

Ia menjelaskan data yang kurang tersebut sangat diperlukan untuk mengubah kawasan Tanah Abang dalam skala besar.

Baca: Cerita Sandiaga Soal Tukang Ojek Membentak Dirinya Ketika Berlari di Tanah Abang

"Data yang diperlukan, satu yang kurang adalah dari segi grand design, bahwa kita ingin penataan ini bukan kecil tapi penataan ini besar dimana tanah Abang ini akan menjadi satu pusat perdagangan di Asia tenggara. Jadi visioningnya itu sangat besar," ujar Sandi.

Kepala Jakarta Smart City Setiaji di tempat yang sama, membenarkan Wakil Gubernur DKI Jakarta meminta tambahan data terkait jumlah orang yang keluar masuk dari Stasiun Tanah Abang pada pukul 07.00-09.00 WIB.

Baca: Penghina Jokowi dan Ayu Ting Ting Ditangkap Karena Sebar Nomor Handphone dan Ajak Kencan

"Pak Wagub mau data yang keluar dari Stasiun Tanah Abang itu seberapa besar. Tadi sudah ada angka 300 ribu per hari. Nah itu mau kita ukur mereka keluar dari jam 7 sampai jam 9 berapa orang sih," ujar Setiaji.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved