Kamis, 2 Oktober 2025

Kasus First Travel

Dua Minggu Sebelum Ditangkap, Anniesa Kesulitan Dana untuk Berangkatkan Jemaah Umrah

Bos First Travel Anniesa Hasibuan sempat mengaku kesulitan dana dua minggu sebelum dirinya ditangkap oleh polisi.

Editor: Dewi Agustina
Facebook
Anniesa Hasibuan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bos First Travel Anniesa Hasibuan sempat mengaku kesulitan dana dua minggu sebelum dirinya ditangkap oleh polisi.

Anniesa kemudian meminta para perwakilan agen First Travel mencari inevstor untuk memberangkatkan jemaah yang belum berangkat umrah.

Saat itu Anniesa mengaku sama sekali tidak memiliki dana untuk memberangkatkan jemaah umrah.

"Saat itu harus dicari dana segar. Bu Anniesa minta kita cari investor," kata salah satu perwakilan agen First Travel, Zuhirman.

Diketahui Anniesa Hasibuan dan Andika Surachman ditangkap polisi pada tanggal 10 Agustus 2017.

Zuhirman mengatakan saat itu ada enam perwakilan agen travel yang dipanggil Anniesa Hasibuan.

Pertemuan tersebut dilakukan di butik milik Anniesa Hasibuan kawasan Kemang, Jakarta Selatan dan hanya dihadiri oleh Anniesa.

"Ya dia nggak mungkin bilang nggak ada uang, namanya juga pengusaha kan," ujar Zuhirman.

Baca: Pernah Dianggap Musuh Negara dan Diburu TNI, Agus Wandi Kini Berkarir di Markas PBB

Usai mengungkap pertemuan tersebut, Zuhirman juga mengaku sempat bertemu suami Anniesa Hasibuan, Andika Surachman di Bareskrim Polri.

Saat bertemu Andika kata Zuhirman sempat sesumbar bisa mendatangkan investornya dengan syarat dia atau Anniesa harus ke luar dari Bareskrim.

"Dua minggu lalu saya ke Bareskrim bertemu dengan Pak Andika, dia bilang 'bisa saja investor saya turun tapi cara untuk nguruskannya kan perlu proses, saya harus di luar, salah satu antara saya atau Anniesa'. Tapi kita nggak berani melangkah jauh. Karena kalau sudah masalah hukum saya nggak berani pegang. Saya serahkan ke Pak Dwi (kuasa hukum agen)," tutur Zuhirman.

Subsidi Rp 10 Juta
Zuhirman yang hadir di acara pengajian jemaah First Travel di masjid Al-Hidayah, Pancoran, Jakarta Selatan juga menjelaskan bahwa Anniesa mengatakan akan ada investor yang mau memberikan subsidi sebesar Rp 10 juta per jemaah.

Baca: Penjelasan BMKG terkait Gempa 5,1 Skala Richter di Selatan Pacitan

Jemaah yang ingin berangkat kata dia diminta membayar sisanya sesuai dengan biaya umrah minimal yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 22 juta.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved